fbpx
Hukum Mencukur Rambut Bayi Saat Aqiqah

Hukum Mencukur Rambut Bayi Saat Aqiqah

Hukum Mencukur Rambut Bayi Saat Aqiqah. Kekayaan Indonesia akan ragam budaya, suku dan bahasa sangat tak ternilai harganya. Kekayaan ini semakin berlimpah bersama datangnya Islam di Nusantara. Proses saling mempengaruhi antar keduanya menghasilkan berbagai macam tradisi. Tradisi ini tidak hanya terbatas pada laku sosial semata, tetapi juga laku peribadatan. Di antara tradisi yang masih berlaku hingga kini adalah walimatut tasmiyah atau memberi nama sang bayi dan memotong rambutnya pada hari ke tujuh dengan disertai memotong kambing sebagai aqiqah. Bagi sebagian orang, tradisi ini bukanlah hal baru karena Rasulullah saw sendiri pernah melakukannya bahkan juga menganjurkannya kepada Sayyidah Fatimah ketika melahirkan Sayyidina Hasan. Hal ini tercatat dalam sebuah hadits yang sahih yang diriwayatkan oleh Hakim, “Potonglah rambutnya dan sedekahlah dengan al-wariq (perak) sesuai dengan timbangan rambut itu.” Akan tetapi bagi sebagian yang lain menganggap hal ini adalah sesuatu yang baru yang memerlukan dasar hukum yang jelas. Hal ini perlu diluruskan. Berdasarkan beberapa hadits seperti yang dinukil oleh Wahbah Zuhaili dalam Al-fiqhul Islami wa Adillatuhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga memberikan aqiqah kepada Hasan dan Husain :

وروت عائشة أن النبي صلى الله عليه وسلم عق عن الحسن والحسين وقال: قولوا “بسم الله اللهم لك وإليك عقيقة فلان”

Adapun yang dilarang adalah mengoleskan darah aqiqah ke kepala bayi. Karena hal ini dianggap oleh Rasulullah saw sebagai tradisi jahiliyah. Yang kemudian Rasulullah menggantinya dengan mengoleskan minyak wangi ke kepala bayi. Oleh karena itu, jikalau kita menemukan tradisi mengoleskan minyak wangi di jidat bayi pada acara aqiqah (biasanya berbarengan dengan bacaan maulid) sebenarnya merupakan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

 

Klik untuk pemesanan aqiqah Nurul Hayat :

aqiqah surabaya

source : NU Online

 

 

Tips Agar Newborn Tidak Begadang

Tips Agar Newborn Tidak Begadang

Tips Agar Newborn Tidak Begadang. Ingin Si Kecil tidak sering terbangun di malam hari? Ayah dan Bunda perlu tahu bagaimana cara mengatur pola tidur bayi agar tidak bergadang. Selama beberapa minggu pertama, bayi baru lahir memang punya waktu tidur dengan rentang yang cukup lama, yaitu 17–18 jam per hari. Beberapa bayi baru lahir ada yang bisa tidur sepanjang malam hingga usianya 6 minggu.

Meski begitu, di minggu pertama kehidupannya, pola tidur bayi tak pernah melebihi durasi 3–4 jam setiap kali tidur. Kemudian, perlahan-lahan durasi waktu tidur tersebut berkurang menjadi 15 jam per hari hingga 3 bulan pertama sejak ia lahir.

Namun, sebagian besar pola tidur bayi semacam ini baru dicapai saat bayi berusia 5–6 bulan.

Pentingnya Bayi Punya Pola Tidur yang Baik

Untuk membantu bayi memiliki pola tidur yang teratur, akan sangat baik jika Bunda melatih kebiasaan tidurnya sejak dini. Selain ia tak perlu terbangun di tengah malam, Moms dan Dads juga bisa beristirahat lebih baik alias tidak bergadang.

Menurut studi di jurnal Nature and Science of Sleep, pola tidur yang baik untuk anak akan mendukung fungsi kognitif dan pertumbuhan fisik Si Kecil.

Cara Mengatur Pola Tidur Bayi agar Tidak Bergadang

1. Rencanakan Tidur Siang Lebih Awal

Tidur siang lebih awal membuat bayi tidak tidur terlalu lama atau terbangung saat hari sudah terlalu sore. Tidur siang yang terlambat akan membuat bayi baru bangun mendekati malam, yang bisa membuatnya akan bergadang.

Coba buat jadwal tidur siang lebih awal secara teratur setiap harinya, agar terbentuk pola tidur yang baik pada bayi. Jadi, cara mengatur pola tidur bayi agar tidak bergadang adalah dengan menerapkan tidur siang lebih awal, seperti misalnya pada pukul 10 atau 11 pagi.

2. Jangan Langsung Bangunkan Anak saat Tidur Siang

Cara mengatur pola tidur bayi agar tidak bergadang yang selanjutnya yaitu jangan langsung membangunkan anak usai tidur siangnya. Karena, bisa saja bayi baru tidur sebentar.

Jika ada gelagat bayi untuk bangun sementara baru tidur beberapa menit, jangan langsung dibangunkan. Karena mungkin tidurnya belum cukup, dan Si Kecil akan kembali melanjutkan tidur siangnya. Jika waktu tidur siang bayi sudah terlalu lama, Bunda bisa coba membangunkannya. Namun, apabila baru sebentar, hindari untuk langsung membangunkannya, Bun.

Jadi, coba perhatikan pola tidur siang Si Kecil dan pastikan mereka melakukan secara konsisten. Pada jam dan durasi tidur siang yang sama. Ini membantu untuk membentuk pola tidur yang teratur pada bayi. Dengan begitu, mereka akan lebih mudah mengatur pola tidurnya baik siang maupun malam hari.

3. Hindari Menyusui saat Jam Tidur Malam

Cara mengatur pola tidur bayi agar tidak bergadang berikutnya yakni hindari menyusui saat jam tidur malam. Biasakan tidak menyusui Si Kecil saat jam tidur malam. Sebagai gantinya, susui bayi menjelang tidur saja. Hal ini tak hanya membantu bayi lebih cepat terlelap, tapi juga membuatnya terbiasa dengan pola tersebut. Mungkin Bunda sering menyusui bayi tepat saat jam tidurnya sehingga pola tidur bayi jadi tidak teratur.

Perlahan, Bunda bisa mulai mengurangi kebiasaan tersebut untuk mengubah pola tidur bayi. Untuk bayi yang mengonsumsi susu formula, Bunda bisa menyiasatinya dengan mengurangi jumlah pemberian susu pada Si Kecil. Misalnya dengan memberikan hanya ½–1 botol ASI menjelang tidur malam dan tidak lebih dari takaran tersebut.

4. Kenalkan Perbedaan Siang dan Malam

Cara mengatur pola tidur bayi agar tidak bergadang yang selanjutnya ialah kenalkan mereka perbedaan siang dan malam. Misalnya dengan mematikan lampu saat malam hari, dengan begitu Si Kecil bisa mengenal perbedaan antara siang dan malam.

Perlahan bayi akan mulai menyesuaikan diri, kapan waktu tidur dan juga sebaliknya. Selain itu, bedakan tempat tidur bayi saat tidur siang dan tidur malam. Seperti menidurkan bayi di kereta dorong saat siang hari dan baru menempatkannya di dalam boks pada waktu tidur malam.

5. Jangan Biasakan Bayi Bermain saat Jam Tidur

Usahakan untuk tidak membiasakan bayi bermain saat jam tidur.Ini merupakan cara mengatur pola tidur bayi agar tidak bergadang dan menjadi lebih teratur, Bun. Saat bayi sedang dalam mengembangkan hal baru seperti belajar merangkak, ia pasti akan sangat bersemangat untuk mempraktikkan kemampuannya tersebut.

Tak jarang, ia tidur lebih larut karena ingin bermain sambil menunjukkan kemampuan barunya itu. Lebih baik Bunda biasakan pada Si Kecil bahwa malam hari bukanlah waktunya untuk bermain atau berlatih.

6. Patuhi Jadwal Tidur

Membuat jadwal tidur dan mematuhinya juga bisa menjadi cara mengatur pola tidur bayi agar tidak bergadang. Jadi, terapkanlah jadwal tidur yang konsisten. Jika menjelang jam tidur, bayi masih sibuk bermain, stimulasi dengan memberikan ASI atau nyanyian untuk mempercepat waktu tidurnya.

Perhatikan juga suhu ruangan dan lampu kamar tidur bayi. Kamar dengan suasana yang nyaman dan agak temaram biasanya bisa membantu mempercepat waktu tidur Si Kecil.

7. Perbanyak Aktivitas Siang Hari

Moms bisa coba memperbanyak aktivitas siang hari sebagai salah satu cara mengatur pola tidur bayi agar tidak bergadang. Misalnya dengan mengajaknya berbicara, bermain, bernyanyi atau melatih kemampuan barunya di sela waktu tidur siang.

Ini akan membantu menstimulasi waktu tidur malam yang lebih panjang. Namun, perlu Bunda ingat untuk tidak mengurangi waktu tidur siang Si Kecil secara drastis. Jadi, lakukan secara bertahap, ya.

8. Kenali Tanda-Tanda Bayi sudah Lelah

Coba kenali tanda-tanda bayi sudah lelah. Biasanya, bayi Bunda akan memberi tahu kita jika mereka sudah akan tidur. Perhatikan tanda-tanda umum kelelahan berikut ini sebagai pilihan cara mengatur pola tidur bayi agar tidak bergadang:

  • Menggosok mata
  • Menguap
  • Memalingkan muka dari kita
  • Bayi rewel

Jangan menunggu sampai bayi terlalu lelah untuk menidurkannya. Sebab, bayi yang kelelahan justru akan lebih sulit untuk tertidur. Oleh karenanya, usahakan untuk selangkah lebih maju dengan mencari tanda-tanda bahwa mereka mengantuk sebelum Si Kecil lebih cerewet dan rewel.

Ini bisa menjadi cara mengatur pola tidur bayi agar tidak bergadang yang cukup efektif, lho.

9. Atur Siklus Tidur Siang-Malam Bayi

Cara mengatur pola tidur bayi agar tidak bergadang yang selanjutnya adalah atur siklus tidur siang-malam bayi. Mulai saat bayi Bunda berusia 2 minggu, cobalah untuk mengajari mereka pola bahwa malam adalah saatnya tidur, dan siang adalah saatnya aktivitas.

Selama siang hari, jaga agar bayi tetap bersemangat dan aktif. Sering bermain dengan mereka. Usahakan agar mereka tetap terjaga setelah menyusu, meskipun Bunda tidak perlu khawatir jika mereka akhirnya tidur saat siang hari.

Saat gelap, jadilah orang tua yang lebih sigap untuk bayi. Beri mereka makan di ruangan yang agak gelap. Kurangi semua stimulasi. Misalnya, jaga agar lampu tetap rendah dan tidak bising. Secara bertahap, mereka akan belajar bahwa siang hari adalah waktu yang menyenangkan dan bukan malam hari, jadi mereka sebaiknya tidur saat di luar gelap.

10. Jangan Bangunkan Bayi untuk Menyusui setelah 2 Bulan

Cara mengatur pola tidur bayi agar tidak bergadang berikutnya yakni perhatikan waktu makan atau menyusu mereka. Bunda sebaiknya tidak membangunkan bayi untuk menyusui di sela-sela waktu tidurnya setelah usia 2 bulan agar pola tidurnya lebih teratur.

Jika berat badan bayi bertambah dengan baik, Bunda tidak perlu membangunkannya di malam hari untuk menyusu. Bayi perlu menemukan jadwal tidurnya sendiri. Begitu Si Kecil makan lebih banyak di siang hari, mereka tidak perlu bangun dan makan di malam hari.

Namun jangan biarkan Si Kecil tidur lebih dari 4 jam tanpa makan, ya. Bunda mungkin perlu membangunkan bayi untuk menyusu di malam hari. Tetapi mungkin lebih baik mencoba mengubah kebiasaan ini pada siang hari bayi daripada terus membangunkannya setiap 4 jam di malam hari.

Dokter anak biasanya akan memberikan nasihat pada orang tua tentang waktu makan untuk bayi. Umumnya, untuk bayi prematur atau bayi berkebutuhan khusus, Bunda mungkin perlu menyesuaikan pemberian makan. Jadi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter anak mengenai hal ini, ya.

11. Jadilah Orang Tua yang Sabar

Ingatlah untuk menjaga ekspektasi kita tetap realistis. Jadi, pastikan Bunda menjadi orang tua yang selalu sabar dalam mencari pola tidur yang tepat untuk Si Kecil. Dalam beberapa bulan pertama kehidupan bayi, rencanakan untuk tidur sporadis yang tidak dapat diprediksi.

Misalnya dengan ikut tidur saat bayi tidur, karena mungkin hanya itu istirahat yang akan Bunda dapatkan selama beberapa waktu. Jika pola tidur bayi berubah secara tiba-tiba, periksa gejalanya. Hal ini bisa menjadi tanda peringatan penyakit tertentu, seperti infeksi telinga. Atau mungkin hanya tahap baru dalam perkembangan mereka.

Klik untuk pemesanan Aqiqah Nurul Hayat :

aqiqah surabaya

Source : orami.com

Skincare Aman dan Bahaya Untuk Bumil

Skincare Aman dan Bahaya Untuk Bumil

Skincare Aman dan Bahaya Untuk Bumil. “Saat menjaga kulit selama kehamilan, pilih produk yang aman untuk ibu hamil dan bayi. Nah, beberapa kandungan skincare yang bisa bumil coba antara lain niacinamide, vitamin C, dan hyaluronic acid.”

Menjalani kehamilan membuat ibu mengalami banyak perubahan pada tubuh, mulai dari perubahan bentuk tubuh hingga munculnya permasalahan kulit.

Saat hamil, wanita ternyata lebih rentan mengalami berbagai masalah kulit, seperti jerawat, kulit kering, atau munculnya melasma. Sayangnya, masalah kulit ini kerap menurunkan rasa percaya diri ibu hamil.

Nah, penggunaan skincare menjadi cara yang efektif untuk menjaga kesehatan kulit. Namun, ibu harus selektif dalam memilih skincare yang aman dan bahaya selama masa kehamilan.

Kandungan Skincare yang Aman untuk Ibu Hamil

Banyak ibu hamil yang mengalami munculnya jerawat hormonal atau kulit menggelap akibat perubahan hormon yang terjadi saat kehamilan. Sebelum membeli produk skincare, ketahui kandungan skincare yang aman untuk ibu hamil, yaitu:

1. Salicylic acid

Kandungan salicylic acid atau asam salisilat nyatanya cukup aman untuk ibu hamil. Banyak produk pembersih wajah dan toner yang mengandung bahan ini. Namun, sebaiknya gunakan produk dengan salicylic acid tidak lebih dari dua persen.

2. Grapeseed oil

Grapeseed oil juga termasuk kandungan skincare yang aman untuk ibu hamil. Umumnya, kandungan grapeseed oil banyak terdapat pada serum wajah dan minyak pada tubuh yang berfungsi untuk melembapkan kulit.

3. Hyaluronic acid

Jika bumil rentan mengalami kulit kering selama menjalani kehamilan, hyaluronic acid bisa menjadi solusinya. Kandungan ini cukup aman bagi ibu hamil dan tidak memengaruhi kesehatan ibu maupun bayi dalam kandungan.

4. Niacinamide

Kandungan ini aman untuk ibu hamil karena berasal dari vitamin B3. Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology mengungkapkan, niacinamide adalah kandungan skincare yang mengandung antioksidan.

5. Titanium dioxide

Kandungan ini banyak terdapat pada produk tabir surya karena mampu menangkal sinar ultraviolet yang berpotensi merusak kulit. Titanium dioxide cukup aman untuk ibu hamil dan menyusui. Gunakan pada aarea wajah maupun tubuh yang sering terpapar sinar matahari secara langsung.

6. Zinc oxide

Kandungan zinc oxide juga banyak terdapat pada beberapa produk physical sunscreen. Kandungan ini tidak menyerap pada kulit, namun tetap berada pada permukaan kulit sehingga aman untuk ibu hamil maupun ibu menyusui. Jadi, jangan pernah melewatkan sunscreen sebelum beraktivitas.

7. Vitamin C

Kandungan vitamin C dalam produk skincare aman untuk ibu hamil maupun ibu menyusui. Vitamin C dapat berfungsi untuk meningkatkan kolagen pada kulit sehingga dapat membantu mengatasi bagian kulit yang menggelap.

Kandungan Skincare yang Bahaya untuk Ibu Hamil

Karena tubuh Bunda siap dalam menghadapi kehamilan, perubahan kulit yang mengganggu juga dapat memengaruhi tempat lain seperti munculnya stretch mark, spider veins, pertumbuhan rambut, dan bahkan kerontokan rambut.

Jadi, Bunda perlu menggunakan rangkaian perawatan kulit meskipun sedang hamil. Tetapi, mungkin ada beberapa produk yang mungkin akan berubah atau mengganti produk perawatan kulit yang sudah terpercaya selama kehamilan.

Alasan nya masuk akal, karena ada bahan-bahan tertentu yang dapat diserap ke dalam tubuh Bunda dan tubuh Si Kecil juga. Sebagian besar produk perawatan tubuh benar-benar aman, tetapi ada beberapa bahan yang bisa berbahaya bagi Si Kecil.

Untuk itu, Bunda harus berhati-hati dalam memilih produk rangkaian perawatan kulit saat hamil agar bisa menjaga keseimbangan antara memiliki kulit yang glowing dan juga melindungi Si Kecil. Bunda bisa memeriksa keamanan kandungan produknya, serta bahan khusus apa yang harus dihindari dan tentunya cocok dengan kulit Bunda.

Daftar kandungan skincare ini telah teruji melalui beberapa penelitian pada hewan. Sebab, uji klinis pada orang hamil untuk membuktikan bahwa bahan-bahan tertentu berbahaya adalah larangan etis.

Penelitian itu, telah menunjukkan beberapa efek serius pada janin terkait dengan beberapa bahan perawatan kulit yang umum. Administrasi Makanan dan Obat-obatan (FDA) membutuhkan produk kosmetik untuk diuji keamanan nya berdasarkan penggunaan dan pelabelan khusus, tetapi tidak memerlukan persetujuan FDA untuk dijual di pasar.

Berikut 10 kandungan skincare yang berbahaya :

1. Retinoid

Vitamin A adalah nutrisi penting yang dibutuhkan untuk kesehatan kulit, kekebalan tubuh, reproduksi, dan mata yang optimal. Setelah dikonsumsi atau diserap melalui kulit, tubuh Bunda mengubahnya menjadi retinol.

Beberapa produk perawatan kulit anti aging juga menggunakan sejenis retinol yang disebut retinoid, yang dapat membantu mengatasi jerawat dan mengurangi garis-garis halus. Retinoid melakukan ini dengan membantu sel-sel kulit tingkat permukaan terkelupas lebih cepat dan meningkatkan produksi kolagen untuk meremajakan kulit.

Jumlah retinoid yang diserap oleh produk topikal cenderung rendah, tetapi ketidakteraturan kelahiran dikaitkan dengan dosis yang lebih tinggi. Dengan begitu, semua retinoid tidak disarankan untuk digunakan selama kehamilan.

Resep retinoid seperti isotretinoin, telah banyak didokumentasikan untuk menimbulkan risiko 20 persen hingga 35 persen dari penyimpangan bawaan yang parah, dengan sekitar 30 persen hingga 60 persen anak-anak menunjukkan kondisi neurokognitif dengan paparan dalam rahim.

Dr. Refla, seorang Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, mengatakan, “Retinol dan turunan nya itu apabila ingin dipakai harus konsultasi dulu ke dokter spesialis kulit dan kelamin, dan itu harus di bawah pengawasan dokter,” dikutip dari akun Tiktonya @dr.refla.spkk.

2. Salicylic acid dosis tinggi

Salicylic acid atau asam salisilat adalah bahan umum untuk mengobati jerawat karena kemampuan anti-peradangannya, mirip dengan aspirin. Tetapi sebuah studi tahun 2013 menyimpulkan bahwa produk yang mengandung asam salisilat dosis tinggi, seperti kulit dan obat-obatan oral, harus dihindari selama kehamilan.

Sedangkan asam salisilat dosis rendah telah dinyatakan aman oleh American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG).

“Apabila ada salicylic acid kandungan di krim itu tidak boleh, tetapi kalau misalkan adanya di cleanser dan dan dosisnya kurang dari 2 persen itu masih boleh dipakai.” kata Dr. Refla.

3. Hydroquinone

Hydroquinone adalah produk resep untuk mencerahkan kulit atau mengurangi pigmentasi kulit yang terjadi akibat melasma dan chloasma, yang bisa disebabkan oleh kehamilan. Tidak ada hubungan yang terbukti antara cacat bawaan yang parah atau efek samping dari hydroquinone.

Tetapi karena tubuh dapat menyerap hydroquinone dalam jumlah yang signifikan dibandingkan dengan bahan lain (35 persen hingga 45 persen), sebaiknya batasi penggunaan nya selama kehamilan.

4. Phthalates

Phthalates adalah bahan kimia pengganggu endokrin yang ditemukan di banyak produk kecantikan dan skincare. Dalam penelitian pada hewan dan manusia, disfungsi reproduksi dan perkembangan yang serius telah dikaitkan dengan paparan ftalat.

Kosmetik adalah sumber utama paparan phthalate. Phthalate paling umum yang akan Bunda temukan dalam produk kecantikan adalah diethylphthalate (DEP). Phthalates yang biasa ditemukan dalam kemasan plastik juga dapat larut ke dalam produk perawatan kulit.

5. Formaldehida

Formaldehida jarang lagi digunakan sebagai pengawet dan disinfektan dalam produk kecantikan karena dikenal sebagai karsinogen, dan menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), dapat meningkatkan risiko ketidaksuburan dan keguguran.

Tetapi, ada juga bahan kimia pelepas formaldehida yang biasa ditemukan dalam kosmetik dengan efek berbahaya yang serupa. Diantaranya adalah bronopol (2-bromo-2-nitropropana-1,3-diol), DMDM hidantoin, diazolidinil urea, hidroksimetilglisinat, imidazolidinyl urea, dan kuarternium-15.

6. Chemical sunscreens

Oxybenzone dan turunannya adalah filter ultraviolet (UV) yang paling sering digunakan dalam sunscreen atau tabir surya. Ini terbukti efektif untuk perlindungan kulit, tetapi efek dari oxybenzone berpotensi merugikan kesehatan dan tidak menguntungkan.

Bahkan berdasarkan tinjauan tahun 2019, menunjukkan bahwa filter UV kimiawi tertentu mungkin memiliki efek negatif bagi sumber air, kesehatan ikan, dan rantai makanan di seluruh dunia.

Oxybenzone dikenal sebagai bahan kimia pengganggu endokrin, jadi, menimbulkan kekhawatiran untuk digunakan selama kehamilan karena dianggao dapat mengganggu hormon dan menyebabkan kerusakan permanen pada Bunda dan Si Kecil.

Sebuah studi tahun 2018 pada hewan, menyimpulkan bahwa paparan oxybenzone selama kehamilan pada tingkat yang biasa digunakan manusia membuat perubahan permanen pada kelenjar susu dan laktasi.

Penelitian pada hewan lain telah mengaitkan bahan kimia tersebut dengan kerusakan janin permanen, kemungkinan terkait dengan perkembangan kondisi neurologis di masa dewasa, seperti skizofrenia dan penyakit Alzheimer. Paparan Oxybenzone juga telah dikaitkan dengan penyakit Hirschsprung, kelainan kelahiran yang mempengaruhi usus besar.

7. Benzoyl peroxide

Dikutip dari Womens Care, kandungan ini biasa ditemukan di banyak obat jerawat. Ada beberapa perdebatan tentang benzoyl peroxideselama kehamilan, tetapi banyak ahli, termasuk American Academy of Dermatology (AAD) dan ACOG, mengatakan kemungkinan kandungan ini aman jika digunakan dalam jumlah terbatas.

8. Tazorac dan Accutane

Keduanya juga merupakan turunan vitamin A, tetapi hanya ada dalam obat resep. FDA mencantumkan keduanya sebagai berbahaya karena diketahui dapat menyebabkan cacat lahir dan harus dihindari selama kehamilan. Kemungkinan besar Bunda tidak akan menemukan salah satu dari bahan-bahan ini saat hamil, tetapi sebaiknya waspada untuk berjaga-jaga.

9. Minyak esensial atsiri

Minyak atsiri sering dianggap sebagai alternatif alami untuk produk kecantikan. Namun, mereka tidak dinilai oleh FDA dan tidak harus mengikuti standar pelabelan yang ketat.

Minyak atsiri memiliki variasi dan konsentrasi yang berbeda, jadi sulit untuk membuat pernyataan umum tentang penggunaan nya saat hamil, tetapi beberapa telah dikaitkan dengan masalah kesehatan utama jika digunakan saat hamil. Bicaralah dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan minyak esensial apa pun selama kehamilan dan pastikan untuk membatasi paparan ke jumlah yang aman.

10. Aluminium klorida

Bahan kontroversial, aluminium klorida telah menjadi topik dari beberapa penelitian yang diperdebatkan dan merupakan bahan umum dalam deodoran dan antiperspirant. Secara umum dianggap aman untuk digunakan dalam konsentrasi yang lebih rendah, tetapi Bunda harus menghindari produk yang penggunaannya dalam konsentrasi tinggi.

Itulah 10 kandungan skincare yang aman dan tidak boleh digunakan dan berbahaya bagi Bunda yang sedang hamil. Untuk itu berhati-hatilah dalam memiliki produk skincare agar tidak membahayakan Si Kecil yang berada di dalam perut ya.

 

 

Klik untuk pemesanan Aqiqah Nurul Hayat :

aqiqah surabaya

 

Source : haibunda.com & halodoc.com

8 Tipe Kecerdasan Anak

8 Tipe Kecerdasan Anak

8 Tipe Kecerdasan Anak. Tahukah Bunda, bahwa kecerdasan anak itu tidak bisa hanya diukur dan diakui dari intelegensi akademis dan penguasaan ilmu eksak saja? Keterampilan si Kecil yang fasih berkomunikasi atau bergerak aktif juga termasuk jenis kecerdasan, lho! Sebab, ada banyak jenis kecerdasan yang bisa dimiliki seorang anak.

Secara teori, jenis-jenis kecerdasan ini pertama kali dicetuskan oleh seorang psikolog terkemuka dari Harvard University bernama Howard Gardner pada tahun 1983 dalam bukunya yang berjudul Frames of Mind : The Theory of Multiple Intelligences. 

Di dalam bukunya, Gardner menjelaskan bahwa kecerdasan seorang anak tidak bisa hanya diukur dari kapasitas intelektualnya saja, namun ada banyak jenis kecerdasan lain yang dapat menjadi ukurannya.

Yuk, baca lebih lanjut penjelasan berbagai macam jenis kecerdasan anak di bawah ini!

Apa Saja Jenis Kecerdasan Anak?

Bunda, jangan buru-buru mengambil kesimpulan dan memberikan label anak kurang cerdas hanya karena prestasi akademik si Kecil di sekolah kurang cemerlang, ya. Sebab, setiap anak diberkahi dengan kecerdasan yang berbeda-beda. Every child is blessed with their own speciality.   

Jika si Kecil menunjukkan minat yang besar pada binatang dan sangat baik dalam berinteraksi dengan berbagai macam hewan berarti ia di berkahi dengan kecerdasan naturalis.

Selain kecerdasan logis-matematik, masih ada jenis kecerdasan lainnya yaitu linguistik, spasial, kinestetik, musikal, naturalis, interpersonal, dan intrapersonal. Apa bedanya?

1. Kecerdasan Linguistik (Linguistic-verbal Intelligence) 

Seorang anak dengan kecerdasan linguistik memiliki kemampuan yang baik dalam memanipulasi kata-kata, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan.

Oleh karena itu, anak dengan kecerdasan linguistik sangat baik dalam menulis berbagai jenis karya sastra, mengingat informasi, membaca, dan mempelajari bahasa baru.

Jadi dapat dikatakan, keahlian seorang dengan kecerdasan linguistik berpusat pada kata-kata, bahasa, dan tulisan.

Dengan kecerdasan ini, si Kecil akan tampak lebih senang berkutat dengan buku ceritanya daripada berlarian di taman atau belajar balet. Ia juga dapat menceritakan apa yang menjadi cita-citanya ketika tumbuh dewasa dengan alasan-alasan yang tersusun rapi.

Berikut karakteristik khusus lain yang dimiliki oleh seorang anak yang memiliki kecerdasan linguistik :

  • Dapat mengingat dengan baik informasi yang disampaikan secara verbal maupun tertulis.
  • Menyukai kegiatan membaca dan menulis.
  • Mampu mengutarakan pendapat yang sifatnya persuasif dengan baik.
  • Memiliki kemampuan untuk berdebat dengan baik.
  • Mampu menjelaskan sesuatu dengan baik.
  • Sering menyelipkan humor saat bercerita.

Nah, apabila Bunda memiliki anak dengan kecerdasan linguistik, Bunda dapat mencoba mengarahkan anak untuk meniti karir di bidang yang sesuai seperti penulis, jurnalis, lawyer, atau guru.

2. Kecerdasan Logika-Matematika (Logical-mathematical Intelligence)

Bun, anak dengan kecerdasan logika-matematika memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menganalisis masalah secara logis, menyelesaikan persoalan matematika, dan menyelidiki permasalahan secara ilmiah.

Anak-anak yang kuat dalam area kecerdasan ini cenderung berpikir secara konseptual tentang angka, hubungan sebab-akibat, dan pola sehingga di sekolah pada umumnya anak-anak dengan kecerdasan logika matematika akan terlihat lebih berprestasi secara akademis.

Otaknya akan sangat mudah dalam memproses penjelasan matematika yang disampaikan oleh Ibu guru di kelas sebab ia mampu memahami berbagai ide-ide abstrak. Jadi ketika diberi persoalan matematika yang tergolong kompleks bagi usianya, si Kecil bisa memecahkannya dengan baik.

Dengan keahlian dan karakteristik tersebut, anak dengan kecerdasan logika-matematika akan cocok untuk berkarir sebagai ilmuwan, ahli matematika, programmer, akuntan, atau engineer.

3. Kecerdasan Kinestetik (Bodily-kinesthetic Intelligence)

Si Kecil tampak senang bergerak aktif dan cepat pintar ketika diajari berbagai macam teknik olahraga? Pssst, si Kecil mungkin memiliki kecerdasan kinestetik, Bun!

Seorang anak dengan kecerdasan kinestetik akan memiliki kemampuan yang sangat baik dalam mengelola dan mengkoordinasikan tubuh sehingga performanya akan sangat bagus saat mengikuti pelajaran olahraga atau menari di sekolah.

Selain itu, anak dengan kecerdasan kinestetik juga memiliki koordinasi tangan dan mata yang baik sehingga sangat menyukai crafting, melukis, dan kegiatan tangan lainnya.

Oleh karena itu, anak dengan kecerdasan kinestetik umumnya memang tidak bisa jika diminta untuk duduk diam di dalam kelas untuk mendengarkan penjelasan dari Ibu dan Bapak guru. Semua penjelasan yang dikatakan akan membal keluar dari kepalanya.

Untuk anak dengan kecerdasan kinestetik Bunda dan Bapak-Ibu di sekolah perlu memfasilitasi kegiatan belajar dengan berbagai macam eksperimen atau kegiatan yang melibatkan gerak tubuh.

Contohnya dalam pelajaran berhitung, ajak anak untuk mengenal angka sambil melompat. Saat Ibu guru mengangkat flash card bergambar angka 1, si Kecil perlu melompat sekali. Kalau flash card menunjukkan angka 5, berarti si Kecil perlu melompat lima kali.

Sedangkan untuk karir masa depan si Kecil, Bunda dapat mengarahkannya kepada profesi yang memerlukan olah tubuh yang baik seperti penari, seniman, ahli bedah, aktor, dan atlet.

4. Kecerdasan Spasial (Spatial Intelligence

Bunda mungkin akan dibuat pusing ketika harus menemukan jalan keluar dari sebuah garden maze yang berputar-putar. Namun, tidak bagi si Kecil yang memiliki kecerdasan spasial. Ia akan sangat menikmati permainan ini!

Seorang anak dengan kecerdasan spasial pandai dalam memvisualisasikan dan mengenali pola ruang yang luas maupun area yang lebih terbatas. Oleh karena itu, anak dengan kecerdasan spasial sangat baik dalam mengenali arah, membaca peta, menyusun puzzle, membaca grafik, memahami video, dan memahami gambar.

Fakta tersebut membuat anak dengan kemampuan spasial cocok mendalami karir sebagai desainer grafis, seniman, arsitek, atau engineer.

5. Kecerdasan Musikal (Musical Intelligence

Si Kecil senang sekali ketika Mama memutarkan lagu anak-anak. Ia akan dengan semangat turut menyanyikan lagu yang sedang diputar. Namun, di usianya yang masih belia Bunda menyadari nyanyian si Kecil berada pada nada yang tepat. Tidak terdengar fals meskipun pelafalannya masih belum sempurna.

Selain itu, si Kecil juga sangat cepat menghafal berbagai macam lagu anak-anak dan suka bersenandung sambil bermain atau duduk di dalam mobil. Bunda, sepertinya si Kecil memiliki kecerdasan musikal!

Selain suka dan pandai bernyanyi, anak dengan kecerdasan musikal memiliki tingkat apresiasi yang tinggi terhadap musik. Ia juga mampu mengenali jenis suara, perbedaan nada, serta ritme sebuah suara. Kemampuan ini membuat si Kecil mampu memainkan instrumen musik untuk menirukan maupun menyusun karya musik sendiri.

Apabila si Kecil memiliki kecerdasan musikal yang tinggi dan diasah dengan baik, ia dapat memiliki karir yang cemerlang sebagai  musisi, komposer, penyanyi, konduktor, atau guru musik.

6. Kecerdasan Interpersonal (Interpersonal Intelligence)

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal cenderung lebih pandai dalam berkomunikasi, peka terhadap emosi orang lain, mudah dalam menyesuaikan diri, memilki rasa empati yang tinggi dan suka menolong orang lain.

Hal tersebut membuat seseorang dengan kecerdasan interpersonal lebih pandai dalam menjalin hubungan pertemanan dan menguasai keadaan bahkan di tempat baru. Jadi, seorang dengan kecerdasan interpersonal sering diasosiasikan sebagai seorang ekstrovert.

7. Kecerdasan Intrapersonal (Intrapersonal Intelligence)

Bunda, jika si Kecil diberkahi dengan kecerdasan intrapersonal ia akan memiliki pemahaman yang baik tentang dirinya sendiri. Ia dapat menganalisa dengan baik apa yang sedang dirasakan, bagaimana kondisi emosionalnya, hingga apa yang menjadi motivasi dan ketakutan terbesarnya dalam melakukan sesuatu.

Hal tersebut membuat si Kecil menikmati proses merefleksikan dan menganalisis diri sendiri, melamun, menguji kekuatan personal, dan menilai hubungannya dengan orang lain. Nah, biasanya anak dengan kecerdasan intrapersonal tumbuh menjadi seorang introvert.

Bunda dapat mendukung kecerdasan si Kecil dengan mengajari mereka menulis jurnal harian, mendaftarkan si Kecil ke klub diskusi dan membaca, atau merefleksikan kegiatan sehari-hari dengan melakukan percakapan mendalam.

Bunda, dengan bekal kemampuan tersebut si Kecil memiliki kesempatan yang baik untuk berkarir sebagai seorang penulis atau ilmuwan.

8. Kecerdasan Naturalis (Naturalistic Intelligence)

Anak dengan kecerdasan naturalis bukan hanya berbakat untuk merawat dan menjalin hubungan baik dengan hewan. Selain itu, si Kecil juga memiliki kemampuan untuk mengenali serta membedakan berbagai flora dan fauna.

Hal tersebut membuat seorang anak naturalis sangat tertarik untuk memelihara dan mengeksplorasi lingkungan, belajar tentang berbagai macam spesies, serta sangat peka terhadap perubahan lingkungan.

Oh iya Bun, di sekolah si Kecil mungkin akan menunjukkan keengganan untuk belajar sesuatu yang tidak berkaitan dengan alam sebab ketertarikan mereka berpusat pada pelajaran biologi, zoologi, dan botani.

Untuk memfasilitasi kecerdasan naturalis si Kecil, Bunda dapat memperbolehkan si Kecil memelihara beberapa hewan di rumah seperti ikan, kucing, ayam, atau anjing. Pilih salah satu yang dapat Bunda toleransi dan tidak menimbulkan alergi bagi anggota keluarga lain.

Selain itu, Bunda juga bisa mengajak si Kecil berkebun, mengunjungi kebun binatang, bermain ke pantai, atau mengunjungi pusat konservasi flora dan fauna.

 

Klik di sini untuk pemesanan Aqiqah Nurul Hayat :

 

Source : nutriclub

Ritual Anak Sebelum Tidur

Ritual Anak Sebelum Tidur

Ritual Anak Sebelum Tidur. Sebelum tidur, apa aktivitas favorit Anda bersama anak, Bun? Sebagian besar orang tua pasti punya rutinitas tersendiri saat menemani si kecil sebelum tidur di malam hari. Apalagi seiring bertambahnya usia, anak-anak jadi lebih aktif sehingga tidak jarang sulit diajak tidur tepat waktu. Padahal, tidur tepat waktu membuat anak tidak mudah kelelahan keesokan harinya.
Mengajak anak melakukan kegiatan menyenangkan bersama-sama akhirnya jadi solusi agar anak lebih tenang di malam hari. Selain dapat menyalurkan energi si kecil agar tidur lebih nyenyak, hubungan antara orang tua dan si kecil juga bisa lebih dekat dan erat saat melakukan aktivitas bersama. 
Nah, salah satu cara menyiasatinya adalah memperkenalkan serangkaian aktivitas sebagai ritual malam sebelum tidur pada anak. Penting untuk membuat ritual ini menyenangkan, dan melakukannya dengan konsisten agar menjadi kebiasaan.
Bagaimana caranya? Berikut ini salah satu rangkaian ritual yang bisa jadi pilihan:

1. Ajak anak bersih-bersih tubuh bersama

Meski sudah mandi di sore hari, aktivitas anak sering kali membuat pakaian serta badannya kembali kotor dan berkeringat. Untuk itu, biasakan anak peduli akan kebersihan diri dengan mengajaknya ganti pakaian, membersihkan badan, dan sikat gigi. Lanjutkan dengan mengoleskan minyak kayu putih atau essential oil di perut dan dadanya, dan juga lotion anti nyamuk ke kulit tangan serta kakinya untuk memastikan istirahat malamnya nyaman, terlindungi, dan menyenangkan.
Agar lebih menyenangkan, ajak anak bernyanyi atau bercerita sambil membersihkan dirinya sehingga ia pun tidak akan rewel atau bosan. Untuk anak yang lebih besar, jangan ragu juga untuk mengajak anak memilih baju tidurnya sendiri ya, Bunda. 

2. Pillow talk di balik selimut

Berbeda dengan bayi yang masih mudah diajak tidur dengan diberi susu, anak-anak yang sudah mulai bisa mengeksplor hal-hal baru di sekitarnya cenderung ingin selalu bermain tanpa mengenal waktu. Daripada memaksa si kecil tidur dan akhirnya justru membuatnya rewel, Anda bisa mengajak anak mengobrol tentang aktivitasnya hari itu. Misalnya tentang teman bermainnya, apa yang ia lakukan, atau cerita lainnya.
Selingi juga dengan candaan kecil saat mengobrol bersama. Selain mempererat bonding, kegiatan ini membuat anak merasa lebih berharga dan disayang oleh orang tuanya.

3. Bedtime stories

Membacakan dongeng sudah menjadi kebiasaan banyak orang tua untuk menemani anaknya sebelum tidur. Aktivitas ini dapat meningkatkan daya imajinasi anak, menambah kosa kata, hingga meningkatkan empati si kecil melalui tokoh-tokoh yang diceritakan.
Bunda, saat membacakan dongeng untuk anak, Anda bisa menggunakan mainan sebagai properti pendukung agar cerita makin seru. Namun sebelum itu, pastikan juga untuk memilih buku yang sesuai dengan usia anak dengan membaca keseluruhan isi bukunya terlebih dahulu.

4. Berikan sentuhan fisik

Jangan pandang sebelah mata sentuhan fisik antara ibu kepada anak sebelum tidur. Dilansir laman Parents, sentuhan fisik menjadi salah satu cara untuk mempererat hubungan orang tua dan anak yang dampaknya baik untuk kesehatan.
Bila rutin dilakukan, ritual good night hug and kiss ini dapat membuat si kecil memiliki koneksi lebih erat dengan orang tuanya, serta lebih terlindungi dari risiko stres penyebab kesulitan tidur. Sebelum tidur, Anda bisa memberikan pelukan hangat, usapan di kepala atau punggung, dan kecupan lembut kepada anak sambil ucapkan selamat malam.
Source : kumparan.com
Ikut Lomba Ada Manfaat Juga untuk Si Anak

Ikut Lomba Ada Manfaat Juga untuk Si Anak

Ikut Lomba Ada Manfaat Juga untuk Si Anak. “Banyak pelajaran dan hal positif yang bisa dipetik dari perlombaan. Ada banyak manfaat ikut lomba yang bisa didapatkan anak, seperti mengasah bakatnya, mengenali kemampuannya, melatih kepercayaan dirinya sampai belajar mengontrol emosinya.”

Tidak ada salahnya untuk mengikutsertakan Si Kecil dalam sebuah perlombaan. Sebab ada banyak manfaat ikut lomba yang bisa anak dapatkan. Selain melihat keterampilan atau bakat yang mungkin dimiliki si anak, ibu juga dapat mengembangkan jiwa kompetitif yang positif pada diri anak.

Selain itu, kegiatan ini nyatanya juga mampu mendukung tahap perkembangan emosi anak. Hal tersebut sangat penting, karena berdampak besar bagi perkembangan motivasi, jiwa kompetitif dan keterampilan sosial pada anak di usia 3-4 tahun ke atas.

Manfaat Ikut Lomba bagi Anak

Dengan mengikutsertakan anak dalam sebuah perlombaan, orangtua dapat mengajarkan banyak hal positif kepada Si Kecil, antara lain:

  • Mengenalkan kepada anak tentang arti menang dan kalah, serta hal yang tepat untuk menghadapinya.
  • Membantu anak belajar mengenali kekuatan dan kelemahannya.
  • Melatih anak untuk dapat mulai berpikir kritis, memecahkan masalah, dan belajar mengambil keputusan.
  • Membangun semangatnya untuk mencapai tujuan perlombaan.
  • Membangun dan melatih kepercayaan diri si anak.
  • Melatih kemampuan anak dalam berhubungan dengan orang lain dan lingkungan baru.

Perhatikan Hal Ini Jika Ingin Anak Ikut Lomba

Jika ayah atau ibu teratrik mendapatkan manfaat ikut lomba untuk anak. Sebelum mendaftarkan anak ikut dalam sebuah perlombaan, sebaiknya orang tua juga memperhatikan hal-hal berikut, agar anak dapat menyalurkan dan mengelola jiwa kompetitifnya dengan baik:

1.  Kenali Karakter Anak

Temperamen anak perlu kamu pertimbangkan sebelum mendorong ia untuk ikut lomba. Pikirkan apakah Si Kecil adalah anak yang percaya diri untuk tampil di depan umum, atau ia adalah anak yang pemalu dan akan nervous ketika mengikuti lomba.

Jika anak adalah tipe pemalu, ibu dapat mengganti kata ‘lomba menyanyi’ dengan ‘pertunjukkan menyanyi’.

2.  Pilih Lomba yang Sesuai

Hal selanjutnya yang perlu orang tua lakukan adalah memilih lomba yang sesuai dengan minat, kemampuan dan usia Si Kecil. Dengan demikian, anak akan lebih percaya diri dan menikmati mengikuti lomba tersebut.

3.  Beri Pemahaman dan Manfaat Ikut Lomba untuknya

Jika anak belum pernah mengikuti lomba, orang tua bisa mengenalkan suasana lomba dengan mengajak anak menonton sebuah perlombaan yang ada di mall. Jelaskan kepada anak mengenai peraturan lomba, durasinya, dan perlengkapan yang ia butuhkan.

Memberi pemahaman dasar mengenai lomba dapat mencegah anak merasa takut atau nervous, sebaliknya anak akan lebih bersemangat mengikuti lomba.

4.  Mendukung Penuh Tanpa Menuntut

Dukungan yang penuh dari orang tua akan sangat membantu anak untuk lebih percaya diri dan mengeluarkan kemampuan maksimalnya ketika mengikuti lomba. Orang tua dapat memberikan pujian dan semangat, karena ia sudah mau mencoba mengikuti lomba.

Berikan pengertian bahwa lomba ini bertujuan untuk memberi pengalaman dan melihat kemampuan mereka sendiri. Sebaiknya orang tua tidak memberi tuntutan yang membebankan atau ikut campur saat anak sedang lomba.

5.  Hindari Membandingkan dengan Anak Lain

Jangan membanding-bandingkan anak dengan anak lain untuk memicu jiwa kompetitifnya. Akan tetapi, cobalah cara berikut yang lebih efektif, yaitu memotivasi anak dengan cara memberi penghargaan dan pengakuan atas upaya terbaiknya.

6.  Bimbing Sikap Anak Ketika Menang atau Kalah

Peran orangtua juga sangat penting dalam membimbing dan mengarahkan sikap anak ketika menghadapi risiko perlombaan. Anak akan lebih bisa menerima dan merasa senang ketika ia memenangkan perlombaan.

Tapi beberapa anak juga bisa menjadi sombong ketika ia berhasil unggul dari anak yang lain.  Di situlah, orang tua dapat berperan memberi pemahaman agar anak tidak sombong dan tetap mau mengembangkan kemampuannya. Sebaliknya, anak akan cenderung menangis saat ia mengalami kekalahan. Jelaskan kepadanya bahwa perlombaan ini bukan bertujuan untuk menang, dan berikan hadiah hiburan untuk menghargai usaha anak.

Nah itulah beberapa manfaat ikut lomba untuk anak yang perlu orangtua ketahui. Di dalam masa tumbuh kembang anak, orang tua seringkali menghadapi berbagai persoalan terkait dengan tingkah laku anak.

 

Klik di sini untuk pemesanan Aqiqah Nurul Hayat :

 

Source : halodoc

Tips Dampingi Si Kakak untuk Menerima Adek Baru

Tips Dampingi Si Kakak untuk Menerima Adek Baru

Tips Dampingi Si Kakak untuk Menerima Adek Baru. “Saat diketahui positif hamil, beberapa ibu bingung cara untuk menyampaikan dan mengajarkan pada anak untuk bisa menerima adiknya kelak. Dengan mengetahui hal ini, sang kakak bisa menghilangkan rasa cemburu nantinya.”

Mempersiapkan anak untuk menerima adik tidaklah mudah. Seringkali, anak merasa cemburu dengan adik bayi yang baru lahir. Si Kecil merasa takut perhatian orangtua akan beralih pada adiknya. Sehingga, beberapa anak akan melampiaskan rasa cemburunya dengan merengek dan berusaha mencari perhatian lebih pada orang tuanya. Lalu, apa yang seharusnya orangtua lakukan?

Beberapa Cara agar Sang Kakak Bisa Menerima Adik yang Baru Lahir

Rasa cemburu adalah hal yang umum terjadi saat anak pertama secara tiba-tiba mendapatkan adik. Hal ini bisa menimbulkan masalah yang besar jika ibu tidak memberikan penjelasan pada anak. Ada banyak strategi dan permainan sederhana yang bisa membantu untuk menjelaskan jika bayi butuh perhatian dan perawatan khusus.

Dengan begitu, Sang Kakak lebih siap saat Sang Adik lahir. Cara ini juga dapat membantu mencegah perasaan cemburu dan malahan lebih bersemangat saat bertemu anggota keluarga baru. Lalu, bagaimana sih cara yang bisa ibu terapkan? Intip tipsnya berikut!

1. Beritahu Segera

Sejak bayi masih di dalam kandungan, beri tahu calon kakak tentang kehadiran adik barunya. Semakin cepat ia tahu, maka semakin siap untuk menyambut anggota keluarga baru. Apabila Si Kecil sudah siap menerima kehadiran adiknya, ia dapat membantu orangtua menjaga dan merawat adik barunya di kemudian hari.

Maka dari itu, ibu dapat memberitahunya tentang kehadiran adik baru saat masih di dalam kandungan dengan bahasa yang mudah dimengerti. Penanaman tentang suatu pemahaman umumnya tidak bisa dalam waktu yang singkat dan harus repetitif. Terus ulangi hingga adik lahir.

2. Perkenalkan Konsep Kakak Beradik

Si Kecil perlu diberi tahu tentang konsep kakak beradik. Ibu bisa memberitahukannya tentang cerita kakak beradik melalui dongeng. Ibu juga bisa membuka kembali album foto lama saat ia masih bayi, sehingga ia memiliki gambaran seperti apakah adik bayinya nanti. Jika ibu memiliki adik, ibu bisa menceritakan ke anak tentang masa kecil ibu dengan adik.

3. Libatkan dalam Persiapan

Ibu dapat melibatkan Si Kecil dalam persiapan menyambut adik baru, termasuk saat membeli perlengkapan bayi. Mintalah pendapat Si Kecil tentang warna baju, celana, atau perlengkapan lain yang akan dibeli untuk adik baru. Ibu juga perlu melibatkannya saat mempersiapkan tempat tidur untuk sang adik.

4. Tetap Beri Si Kecil Perhatian

Kecemburuan Si Kecil biasanya disebabkan oleh rasa takut kehilangan kasih sayang dari orangtua. Karena itu, tetap berikan perhatian yang ia butuhkan dan yakinkan dirinya untuk tidak merasa tersaingi dengan kehadiran adik baru.

5. Bekerjasama dengan Pasangan

Untuk mempersiapkan Si Kecil menerima adik baru, ibu tidak bisa bekerja sendirian. Ibu perlu bekerjasama dengan pasangan untuk memberikan pengertian pada Si Kecil. Biarkan Si Kecil menghabiskan waktu dengan ayahnya, sehingga Si Kecil tidak rewel dan bisa bermain dengan ayahnya di saat ibu fokus mengurus adik baru.

Ayah juga bisa merencanakan kegiatan seru bersama Si Kecil yang bisa dilakukan ketika nanti ibu sedang mengurus adik baru, seperti menggambar, mewarnai, menonton film, atau kegiatan seru lainnya.

6. Beri Si Kecil Pengertian  

Sambil menunggu kelahiran adik kecil, jangan lupa untuk memberi Si Kecil pengertian tentang sifat bayi. Misalkan, beri pengertian bahwa adik barunya akan sering menangis dan ibu akan sering menggendong adik. Meskipun tidak mudah, hal ini akan membantu Si Kecil siap menerima kehadiran adik baru.

Nah, itulah beberapa cara yang bisa ibu lakukan agar anak bisa menerima adiknya yang baru lahir. Ibu bisa mengajarkannya sejak mengetahui hasil pemeriksaan kehamilan positif. Ingat, semakin dini ibu memberitahu perihal ini pada anak, ia akan semakin paham.

 

Klik di sini untuk pemesanan Aqiqah Nurul Hayat :

 

Source : halodoc

Belajar Bahasa Inggris Dasar Untuk Anak

Belajar Bahasa Inggris Dasar Untuk Anak

Belajar Bahasa Inggris Dasar Untuk Anak. Memulai belajar bahasa Inggris dasar sejak usia dini adalah salah satu bekal terbaik yang bisa orang tua persiapkan untuk kesuksesan masa depan anak.

Penelitian menunjukkan bahwa belajar bahasa kedua meningkatkan kemampuan anak untuk mendengarkan, memecahkan masalah, berpikir kritis, serta meningkatkan memori, konsentrasi, dan kemampuan untuk melakukan banyak tugas (multitasking). Anak-anak yang mahir dalam bahasa asing juga menunjukkan tanda-tanda fleksibilitas mental yang lebih tinggi daripada anak yang hanya menggunakan bahasa ibu.

Dengan kata lain, menguasai bahasa Inggris sejak kecil akan mendorong anak tumbuh menjadi pribadi unggul yang bisa bersaing secara di pasar global modern. Terlebih karena sekolah sekarang ini sudah banyak yang menerapkan kurikulum berbasis internasional dan menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantarnya.

Lalu bagaimana cara efektif dan mudah mengajari anak bahasa Inggris sejak dini? Yuk, cari tahu di sini!

Kapan Waktu yang Tepat untuk Anak Belajar Bahasa Inggris?

Bunda sebetulnya sudah boleh mulai mengajarkan bahasa Inggris dasar ke anak sebelum berusia 6 tahun. Sebab, Mengutip dari Child Mind Institute, orang tua tidak perlu menunggu sampai anak bisa lancar berbicara dulu untuk mulai mengenalkan bahasa Inggris.

Justru di rentang usia 1-3 tahun inilah menjadi momen yang paling tepat untuk anak belajar bahasa Inggris dasar lewat aktivitas sehari-hari. Sebab, otak anak di usia ini bekerja optimal selayaknya spons untuk menyerap informasi baru dengan mudah. Bahkan, anak-anak bisa jauh lebih cepat menguasai bahasa asing daripada orang dewasa.

Cara Belajar Bahasa Inggris Dasar untuk Anak di Rumah

Untuk anak-anak usia 1-3 tahun, Bunda bisa mulai mengenalkan bahasa Inggris dasar dari beberapa topik sederhana yang umum ditemui dalam kehidupan sehari-hari si Kecil.

Misalkan dengan salam seperti “Good morning!” dan “Good night!” sampai menggunakan sebutan bahasa Inggris untuk masing-masing anggota keluarga terdekat, seperti “Mommy” untuk Bunda, “Daddy” untuk Ayah sampai ke nama mainan dan warna.

Namun supaya si kecil bisa terbiasa belajar bahasa Inggris dengan lebih natural, berikut adalah beberapa caranya yang bisa Mama dan Papa lakukan di rumah:

1. Biasakan Berdialog Dalam Bahasa Inggris

Di umur 1-3 tahun, anak biasanya mulai bisa berkomunikasi untuk mendapatkan apa yang ia inginkan dengan menunjuk atau melihat ke arah suatu objek. Anak juga sudah mampu meniru suara-suara yang terdengar dari orang lain di sekitarnya.

Jadi sebagai permulaan, Bunda bisa mulai mengenalkan beberapa kata bahasa Inggris di kesempatan ini. Misalnya ketika anak menunjuk bola merah, Bunda bisa merespon dengan “Yes, that is your red ball” sambil meraih dan memberikan bola tersebut pada si Kecil. Atau ketika si Kecil melihat kucing di teras rumah, Bunda bisa berkata “That is a cat” sambil membawa si Kecil mendekati kucingnya. Minta anak untuk mengulang apa yang Mama katakan supaya ia bisa mengingatnya.

Anak yang telah menginjak 3 tahun juga sudah mampu mengikuti arahan dan perintah  sederhana serta sudah bisa bercakap-cakap dengan kalimat sederhana. Bunda dan Ayah pun bisa memanfaatkan situasi sehari-hari untuk mengenalkan anak dengan bahasa Inggris. Cara ini cukup efektif untuk melatih si Kecil mengenal bahasa sesuai konteks dan menggunakannya secara natural.

Misalnya, ketika membantu si Kecil memakai baju, Bunda bisa menggunakan kata atau kalimat sederhana seperti “Let’s put on your white T-shirt” atau “Let’s go meet Daddy!”, dan lain-lain.

Biasakan juga untuk memakai bahasa Inggris di rumah untuk bercakap-cakap dengan anggota keluarga lainnya. Jika sering mendengarkan dialog dalam bahasa Inggris, anak jadi familiar dan bisa mengikutinya juga di aktivitas sehari-hari.

2. Luangkan Waktu Khusus untuk Belajar Bahasa Inggris

Istilah bisa karena terbiasa memang benar adanya, Bun. Jadi biasakan di aktivitas sehari-hari si Kecil memiliki rutinitas untuk belajar bahasa inggris di rumah. Tidak perlu waktu yang panjang, cukup luangkan waktu singkat dan sering serta melakukan berbagai variasi aktivitas.

Seiring bertambah usia dan daya konsentrasi anak semakin baik, Bunda bisa tingkatkan lagi waktu rutinitas belajar bahasa inggrisnya. Beberapa contoh belajar bahasa inggris dasar untuk anak yaitu melakukan permainan yang menggunakan bahasa inggris seperti flashcards bilingual untuk bantu mengenalkan si Kecil akan benda-benda baru dan sekaligus memperbaiki kosa kata yang kurang tepat.

Bunda juga bisa membiasakan membacakan cerita bahasa inggris sebelum si Kecil tidur menggunakan buku yang dilengkapi ilustrasi menarik dan warna-warna cerah. Ajak si Kecil untuk mengucapkan kata-kata di buku tersebut dan melihat gambarnya.

Disarankan lakukan aktivitas belajar bahasa inggris dasar untuk anak di waktu yang sama setiap harinya. Dengan pengulangan yang rutin anak jadi mudah mengingat bahasa Inggris yang mereka pelajari.

3. Setel Video Berbahasa Inggris

Anak kecil sangat suka melihat gambar warna-warni yang bisa bergerak dan mengeluarkan suara.

Jadi, Bunda bisa menyetel gambar atau video menarik sebagai salah satu cara menyenangkan belajar bahasa inggris dasar untuk anak sejak dini. Cara ini selain menarik perhatian si Kecil juga sekaligus membantu meningkatkan kemampuan pengucapan dan mengenalkan kata-kata baru.

Beberapa rekomendasi video berbahasa inggris untuk anak misalnya BabyTV, Super Simple Songs, PinkFong, atau Sesame Street.

4. Gunakan Flash Cards Augmented Reality (AR)

Membantu anak belajar lewat permainan edukatif yang tepat sejak dini nyatanya dapat mengoptimalkan otak anak untuk menyerap informasi baru dengan lebih baik.

Jadi selain lewat buku atau video, Bunda bisa manfaatkan teknologi augmented reality (AR) untuk memberikan pengalaman belajar sambil bermain secara interaktif.

Permainan interaktif sering kali menantang pikiran dan membuat mereka aktif berpikir sehingga otak ikut berkembang secara optimal. Selain itu, flash cards juga terbukti bagus untuk bantu meningkatkan atensi anak.

5. Daftarkan Anak Les Bahasa Inggris

Sekarang ini sudah banyak kursus bahasa Inggris yang menyediakan kelas khusus untuk anak usia 1-3 tahun dengan pengajar bersertifikasi internasional.

Tidak hanya belajar bahasa Inggris dasar, anak juga akan diajarkan untuk bisa berbicara bahasa Inggris dengan percaya diri sambil mengembangkan keterampilan sosial dan kognitif mereka secara umum.

6. Mengenalkan Kata Baru Lewat Lagu Anak

Menyanyikan lagu bisa menjadi metode belajar bahasa inggris dasar untuk anak 1-3 tahun yang mengasyikkan. Melalui lagu, Bunda bisa mengenalkan atau membantu anak mengingat kata-kata baru. Bunda bisa pilihkan lagu berbahasa inggris yang :

  • Tidak memiliki lirik terlalu panjang (1–3 baris lirik saja).
  • Tidak terlalu cepat (mudah untuk dinyanyikan bersama).
  • Pengucapannya jelas dan mudah diikuti anak.
  • Menggunakan kata bahasa Inggris sehari-hari (tidak terlalu banyak kata-kata baru dan sulit).

7. Bermain Role Play 

Belajar bahasa inggris dasar untuk anak juga bisa dibuat menyenangkan dengan bermain role play. Coba setel film superhero favoritnya atau film berbahasa Inggris lainnya dengan tokoh utama yang pasti disukai anak-anak dan dialognya catchy sehingga bisa ditiru anak, misalnya Toy Story, Lion King, atau Cars.

Ajak anak untuk berperan sebagai salah satu tokohnya dan minta dia untuk menirukan atau mengulangi ucapan dari karakter tersebut.

Melalui aktivitas ini akan mengasah keterampilan komunikasi anak dan bisa dijadikan sebagai salah satu cara untuk mengurangi rasa takut berbuat salah saat belajar bahasa asing.

Bila memungkinkan, Bunda juga bisa mengajak Ayah atau anggota keluarga lain di rumah untuk ikut bermain peran ini supaya si Kecil bisa membiasakan diri menggunakan bahasa Inggris.

Manfaat Belajar Bahasa Inggris Dasar untuk Anak Sejak Dini

Meski awalnya cukup challenging untuk Bunda mengenalkan bahasa asing pada si Kecil, tapi banyak manfaat lho yang bisa dirasakan bila anak belajar bahasa inggris sejak kecil.

Pertama, belajar bahasa asing bisa membantu mengasah kemampuan anak dalam mendengarkan, berpikir kritis, memecahkan masalah, hingga meningkatkan daya konsentrasi, mengerjakan banyak tugas, dan mengingat. Anak yang menguasai bahasa lain selain bahasa utamanya juga mempengaruhi fleksibilitas mental dan kreativitasnya.

Kedua, memulai membiasakan anak untuk belajar bahasa asing sejak kecil biasanya cenderung lebih mudah karena mereka belum memiliki rasa takut untuk untuk berbuat salah.

Ketiga, membiasakan belajar bahasa Inggris dasar atau bahasa asing untuk anak sejak dini juga menumbuhkan rasa ingin tahu dan sikap yang lebih positif pada budaya bahasa asing tersebut.

 

Klik untuk pemesanan Aqiqah Nurul Hayat :

 

Source : nutriclub.co

Tips Mengembangkan Kepercayaan Diri Anak

Tips Mengembangkan Kepercayaan Diri Anak

Tips Mengembangkan Kepercayaan Diri Anak. Kepercayaan diri merupakan salah satu bekal utama si Kecil menjadi seorang pemenang. Ketika si Kecil merasa percaya diri, ia akan lebih berani mempelajari hal-hal baru, mau melakukan usaha terbaiknya untuk meraih segala yang ia targetkan, dan merasa bangga atas hasil yang ia dapatkan. Ia pun tidak akan merasa ragu atau takut untuk mencoba kembali setelah sempat gagal karena ia yakin bahwa ia bisa.

Untuk menumbuhkan rasa percaya diri anak, Mama perlu memotivasinya. Berikut ini beberapa cara meningkatkan kepercayaan diri anak agar ia menjadi your beloved winner.

Cara Meningkatkan Kepercayaan Diri Anak Usia Dini

Tahukah Mama bahwa rasa percaya diri ternyata sudah dapat dibentuk sejak si Kecil masih bayi? Walaupun bayi tampaknya belum mengerti apapun yang Mama lakukan, namun ia sudah dapat menyerap stimulasi yang menunjukkan bahwa ia aman, dicintai, dan diterima oleh orang-orang di sekitarnya, terutama Mama dan Papa.

Nah, ketika ia memasuki usia balita dan sudah bisa diajak berkomunikasi, Mama dapat membantu agar ia tumbuh menjadi anak yang lebih percaya diri dengan cara berikut ini:

1. Berikan Pengertian Bahwa Tiap Anak Spesial

Ketika ia mulai banyak berinteraksi dengan teman-teman baru, si Kecil mulai memikirkan orang lain di lingkungan sekitarnya. Hal ini memiliki dampak positif dan negatif.

Dampak positifnya si Kecil akan belajar cara berbagi, bekerja sama, dan berempati terhadap orang di sekelilingnya, tapi di sisi lain ia akan mulai membanding-bandingkan diri dengan anak lain.

Sebagai contoh si Kecil akan membandingkan siapa yang paling tinggi, paling besar, dan paling cepat berlari.

Oleh karena itu, Mama harus mengajarkan bahwa setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Semua anak spesial dengan caranya masing-masing, jadi tidak perlu merasa rendah diri.

2. Jadi Role Model untuk si Kecil

Anak adalah peniru ulung. Ia akan meniru apapun yang dilakukan oleh orang-orang favoritnya, termasuk Mama dan Papa. Jadi, walaupun jauh di lubuk hati Mama tidak merasa terlalu percaya diri, Mama perlu membuang perasaan tersebut jauh-jauh.

Mulailah berjalan dengan tubuh tegap dan pandangan mata yang mantap. Terapkan postur tubuh dan pandangan mata tersebut saat melakukan kegiatan sehari-hari seperti memasak, menyajikan makanan saat makan malam, saat menyambut tamu di rumah, dan lain sebagainya.

Dari situ si Kecil akan belajar pentingnya melakukan berbagai kegiatan sehari-hari dengan sepenuh hati dan penuh optimisme. Sebuah langkah dasar yang dapat digunakan untuk menumbuhkan rasa percaya diri.

Namun, jangan pernah berpura-pura untuk menjadi sosok yang sempurna, ya Ma. Selalu akui apabila Mama sedang lelah dan ingin beristirahat, merasa sedih, atau merasa khawatir akan sebuah keadaan. Akui keadaan yang ada untuk kemudian fokus kepada penyelesaian masalahnya.

Sebab mencontohkan anak untuk berpura-pura kuat justru akan membuat membuat mereka menjadi sosok dengan kepribadian yang rapuh.

3. Cara Meningkatkan Kepercayaan Diri Anak Usia Dini

Layaknya orang dewasa, anak-anak juga memiliki perasaan yang kompleks. Akan tetapi si Kecil masih belum paham cara mengenali apa yang ia rasakan dan bagaimana cara untuk mengekspresikannya.

Nah, Mama dapat membantu si Kecil untuk mengenali emosinya dengan memberikan pemahaman bahwa terdapat berbagai jenis perasaan mulai dari senang, sedih, kecewa, marah, khawatir, hingga bingung.

Sampaikan bahwa kita sebagai manusia tidak akan selalu merasa bahagia, suatu saat pasti akan merasa sedih, marah, dan kecewa. Semua perasaan tidak nyaman tersebut sepenuhnya normal dan si Kecil perlu belajar untuk mengungkapkan serta mengendalikan perasaannya.

Karena emosi merupakan sesuatu yang abstrak dan cukup sulit untuk dipahami, Mama dapat memanfaatkan buku cerita, flash card, dan kegiatan bermain peran untuk mengenalkan macam-macam emosi pada anak.

Dengan mampu mengenali, mengekspresikan, dan mengendalikan perasaannya, kelak anak akan lebih terampil dalam membawa diri, beradaptasi, dan menyelesaikan masalah.

Kemampuan tersebut akan membantu si Kecil tumbuh menjadi sosok yang percaya diri walaupun berada di lingkungan yang baru, sebab ia memiliki pola pikir, “Tenang saja, pada akhirnya aku akan menemukan penyelesaian terbaik. Aku pasti bisa!” 

4. Ajarkan si Kecil Hadapi Kesalahan  

Mama pasti tahu betapa tidak enaknya merasa takut karena melakukan kesalahan, padahal kesalahan yang Mama lakukan tidak seberapa. Begitu pula dengan si Kecil, Ma.

Oleh sebab itu, sangat penting untuk menanamkan pemahaman kepada anak bahwa membuat kesalahan adalah hal yang wajar. Semua orang bisa membuat kesalahan, baik besar maupun kecil.

Selain itu, sampaikan juga bahwa yang terpenting dari sebuah kesalahan adalah proses evaluasinya. Ajak anak mengulik letak kesalahan agar di masa mendatang ia dapat melakukan hal yang sama dengan hasil yang lebih baik.

Misalkan si Kecil sedang mendapat giliran sebagai kapten tim sepak bola mini. Namun, karena merasa tidak pede ia jadi “membiarkan” tim lawannya membobol gawang.

Mengetahui hal tersebut, Mama dapat mengajak anak ngobrol dari hati ke hati membedah kira-kira apa yang bisa dilakukan supaya minggu depan dapat bermain bola dengan lebih baik lagi.

Misalnya, Mama bisa memulai dengan berkata, “Adik sedih karena tandingnya tadi kalah, ya? Adik sebenernya kan sudah jago ya, main bola. Naah.. tadi kenapa kira-kira? Grogikah pertama kali ditunjuk jadi kapten?”

Jika itu jawaban yang diberikan, Mama bisa mengajarkan si Kecil untuk menarik napas panjang dan pemanasan dulu sebelum turun ke lapangan agar merasa tidak terlalu gugup.

Ketika si Kecil sudah memahami proses berpikir tersebut, ia akan memahami bahwa seseorang bisa menjadi pemenang bukan karena ia tidak pernah kalah tapi karena ia bisa belajar dari kesalahan dan mau bangkit untuk mencoba lagi hingga mendapatkan hasil yang diinginkan.

5. Bermain Bersama

Sesekali ajak anak melakukan hal-hal yang ia sukai dan sudah kuasai dengan sangat baik. Hal ini penting untuk meningkatkan kepercayaan dirinya. Bermain atau melakukan kegiatan favoritnya juga bisa membantu si Kecil menemukan ide dan strategi baru untuk menghadapi tantangan atau permasalahan lain yang belum bisa ia pecahkan.

6. Beri Pujian

Pengakuan dan pujian dari orang-orang terdekat si Kecil juga sangat penting untuk menaikkan rasa percaya dirinya. Namun, jangan hanya puji hasilnya, ya, Bu. Soroti juga proses panjang yang sudah ia tempuh.

Memuji dengan cara yang tepat akan membuat si Kecil merasa sudah sukses melakukan suatu tugas dengan cara yang tepat dan hasil yang memuaskan sehingga membuat orang lain turut merasa senang. Dari sinilah timbul rasa kepercayaan diri si Kecil.

Misalnya, Mama dan Papa bisa berkata, “Mama bangga, deh, lihat Adik sudah bisa naik sepeda meski tadi jatuh beberapa kali, ya? Itu tandanya Adik tidak menyerah! Lihat, sekarang adik sudah bisa naik sepeda sendiri, nggak perlu Mama Papa pegangi lagi, kan? Jadi, mulai sekarang kita bisa naik sepeda sama-sama, ya!”

7. Ajarkan Anak Tolong Menolong 

Rasa percaya diri akan tumbuh saat anak melihat bahwa apa yang mereka lakukan ternyata membuat orang lain merasa senang dan terbantu.

Oleh karena itu, Mama bisa mulai membiarkan si Kecil untuk membantu beberapa pekerjaan rumah ringan. Setelah itu jangan lupa katakan terima kasih sambil menyebutkan secara spesifik apa yang membuat Mama merasa terbantu.

“Terimakasih ya, Adik sudah membantu Mama menata buku di atas rak. Mama jadi tidak terlalu lelah.”

Itulah beberapa hal yang dapat Mama lakukan untuk membantu anak tumbuh menjadi sosok yang percaya diri. Dengan kepercayaan diri yang tinggi, si Kecil juga jadi akan semakin terpacu untuk mengasah 8 Winning Skills yang akan menjadi fondasi keterampilan juara si Kecil.

 

Klik di sini untuk pemesanan Aqiqah Nurul Hayat :

 

Source : nutriclub.co

Tips Mengembangkan Kepekaan Anak

Tips Mengembangkan Kepekaan Anak

Tips Mengembangkan Kepekaan Anak. Selain akademik, karakter merupakan faktor penting dalam meraih kesuksesan. Ya, karakter adalah sifat batin yang memengaruhi segala tindak tanduk manusia. Melatih kepekaan anak menjadi salah satu unsur penting dalam pendidikan karakter yang diajarkan oleh orang tua.

Peka adalah kemampuan seseorang dalam menerjemahkan suatu keadaan tanpa perlu diucapkan. Hal ini menjadi masalah penting saat anak mulai belajar bersosialisasi dengan lingkungannya. Tak main-main, pembentukkannya pun membutuhkan waktu yang lama hingga bertahun-tahun agar anak bisa menjadi pribadi yang unggul.

Bila tidak dibentuk sejak usia dini, kemungkinan anak memperlakukan orang lain dengan baik di kemudian hari akan sangat kecil. Sebagai orang tua, tentunya Anda tak ingin hal tersebut terjadi pada si kecil bukan? Nah, cara berikut ini bisa melatih anak agar peka terhadap lingkungan di sekitarnya.

Beri penghargaan dengan pujian

Pujian adalah salah satu bentuk penghargaan yang disenangi oleh anak-anak. Bila mereka menunjukkan kepekaan dan melakukan perbuatan baik, ungkapkan bahwa Anda menyukai perbuatan yang mereka lakukan.

Sebagai contoh, ketika seorang kakak menenangkan adiknya yang sedang menangis, maka sebaiknya tujukkan bahwa Anda senang dengan sikap manis yang dilakukan oleh kakak tersebut. Selain itu, secara tidak langsung Anda juga memberikan contoh perbuatan peka terhadap orang lain.

Ajak anak bersosialisasi dengan lingkungan luar

Luangkan waktu Anda untuk mengajak anak berinteraksi dengan orang-orang di luar rumah. Misalnya, pergi ke panti asuhan untuk berbagi kepada sesama. Sambil berbagi, sesekali coba ajak anak untuk mengamati orang-orang di sekitarnya.

Ajukan pertanyaan yang akan membuat mereka memahami orang lain seperti “Yatim piatu adalah sebutan bagi mereka yang tidak memiliki orang tua. Bagaimana perasaan kamu bila orang yang kita cintai tidak ada di sekitar kita?” “Menurutmu bagaimana perasaan anak yang menerima hadiah ini?”

Nah, pertanyaan-pertanyaan seperti itu bisa memancing anak untuk berpikir tentang  perasaan orang lain sekaligus memupuk kepekaan mereka.

Ungkapkan perasaan Anda dan jelaskan mengapa Anda merasa demikian

Cara lain untuk melatih kepekaan anak adalah dengan mengungkapan perasaan Anda kepada mereka dengan penjelasan mengapa Anda merasa demikian. Sebagai contoh, “Ibu kesal sekali melihat masakan yang selalu terbuang setiap hari,” atau “Ayah senang sekali bila halaman rumah terlihat bersih”. Dengan begitu, Anda bisa melihat bagaimana respons mereka terhadap ungkapan perasaan tersebut.

Menumbuhkan kepekaan anak melalui dongeng

Latih kepekaan anak melalui dongeng. Pilihlah dongeng yang mendidik sehingga mereka bisa mengambil nilai-nilai positif dari cerita tersebut. Stimulasi melalui indra pendengar cenderung lebih berhasil untuk merangsang anak agar memiliki kepekaan terhadap orang lain. Sebab itu, metode yang satu ini sebaiknya dimasukkan sebagai salah satu cara dalam pendidikan karakter yang Anda berikan.

Memberikan penjelasan efek sikap peka

Rasa ingin tahu anak-anak memang tinggi, kondisi tersebut bisa menjadi keuntungan bagi orang tua untuk memberikan pendidikan karakter di dalamnya. Bagi beberapa orang, bentuk perhatian sekecil apapun bisa membawa arti. Ketika anak peka terhadap orang lain, tujukkan bagaimana efeknya terhadap orang tersebut.

Contohnya, ketika anak membatu pekerjaan rumah. Berilah mereka penjelasan bahwa apa yang ia lakukan sangat meringankan pekerjaan Anda.

Pada dasarnya manusia sudah memiliki sifat peka sejak lahir, namun tak ada jaminan bahwa kelak sifat ini bisa berkembang dengan baik. Oleh sebab itu, sifat peka perlu dilatih sejak dini kepada anak.

Salah satu faktor yang menjadi penyebab krisisinya kepekaan anak zaman sekarang ialah orang tua. Sebagai orang tua, ada baiknya Anda terlibat dalam kehidupan dan kondisi emosional anak. Perbanyaklah interaksi terhadap si kecil agar masa-masa pembentukkan sifat peka terhadap mereka bisa berjalan dengan baik. Semoga cara-cara di atas bisa menjadi strategi yang tepat untuk melatih kepekaan anak.

 

Klik di sini untuk pemesanan Aqiqah Nurul Hayat :

 

Source : appletreebsd.com

Jasa aqiqah No #1 Terbesar di Indonesia yang memiliki 52 Cabang tersebar di pelosok Nusantara. Sudah menjadi Langganan Para Artis.

KANTOR PUSAT

FOLLOW US

Follow dan subscribe akun sosial media kami, dan dapatkan Give Away setiap minggunya

Copyright © 2024 Aqiqah Nurul Hayat