fbpx

Aqiqah Nurul Hayat

Skincare Aman dan Bahaya Untuk Bumil

Skincare Aman dan Bahaya Untuk Bumil. “Saat menjaga kulit selama kehamilan, pilih produk yang aman untuk ibu hamil dan bayi. Nah, beberapa kandungan skincare yang bisa bumil coba antara lain niacinamide, vitamin C, dan hyaluronic acid.”

Menjalani kehamilan membuat ibu mengalami banyak perubahan pada tubuh, mulai dari perubahan bentuk tubuh hingga munculnya permasalahan kulit.

Saat hamil, wanita ternyata lebih rentan mengalami berbagai masalah kulit, seperti jerawat, kulit kering, atau munculnya melasma. Sayangnya, masalah kulit ini kerap menurunkan rasa percaya diri ibu hamil.

Nah, penggunaan skincare menjadi cara yang efektif untuk menjaga kesehatan kulit. Namun, ibu harus selektif dalam memilih skincare yang aman dan bahaya selama masa kehamilan.

Kandungan Skincare yang Aman untuk Ibu Hamil

Banyak ibu hamil yang mengalami munculnya jerawat hormonal atau kulit menggelap akibat perubahan hormon yang terjadi saat kehamilan. Sebelum membeli produk skincare, ketahui kandungan skincare yang aman untuk ibu hamil, yaitu:

1. Salicylic acid

Kandungan salicylic acid atau asam salisilat nyatanya cukup aman untuk ibu hamil. Banyak produk pembersih wajah dan toner yang mengandung bahan ini. Namun, sebaiknya gunakan produk dengan salicylic acid tidak lebih dari dua persen.

2. Grapeseed oil

Grapeseed oil juga termasuk kandungan skincare yang aman untuk ibu hamil. Umumnya, kandungan grapeseed oil banyak terdapat pada serum wajah dan minyak pada tubuh yang berfungsi untuk melembapkan kulit.

3. Hyaluronic acid

Jika bumil rentan mengalami kulit kering selama menjalani kehamilan, hyaluronic acid bisa menjadi solusinya. Kandungan ini cukup aman bagi ibu hamil dan tidak memengaruhi kesehatan ibu maupun bayi dalam kandungan.

4. Niacinamide

Kandungan ini aman untuk ibu hamil karena berasal dari vitamin B3. Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology mengungkapkan, niacinamide adalah kandungan skincare yang mengandung antioksidan.

5. Titanium dioxide

Kandungan ini banyak terdapat pada produk tabir surya karena mampu menangkal sinar ultraviolet yang berpotensi merusak kulit. Titanium dioxide cukup aman untuk ibu hamil dan menyusui. Gunakan pada aarea wajah maupun tubuh yang sering terpapar sinar matahari secara langsung.

6. Zinc oxide

Kandungan zinc oxide juga banyak terdapat pada beberapa produk physical sunscreen. Kandungan ini tidak menyerap pada kulit, namun tetap berada pada permukaan kulit sehingga aman untuk ibu hamil maupun ibu menyusui. Jadi, jangan pernah melewatkan sunscreen sebelum beraktivitas.

7. Vitamin C

Kandungan vitamin C dalam produk skincare aman untuk ibu hamil maupun ibu menyusui. Vitamin C dapat berfungsi untuk meningkatkan kolagen pada kulit sehingga dapat membantu mengatasi bagian kulit yang menggelap.

Kandungan Skincare yang Bahaya untuk Ibu Hamil

Karena tubuh Bunda siap dalam menghadapi kehamilan, perubahan kulit yang mengganggu juga dapat memengaruhi tempat lain seperti munculnya stretch mark, spider veins, pertumbuhan rambut, dan bahkan kerontokan rambut.

Jadi, Bunda perlu menggunakan rangkaian perawatan kulit meskipun sedang hamil. Tetapi, mungkin ada beberapa produk yang mungkin akan berubah atau mengganti produk perawatan kulit yang sudah terpercaya selama kehamilan.

Alasan nya masuk akal, karena ada bahan-bahan tertentu yang dapat diserap ke dalam tubuh Bunda dan tubuh Si Kecil juga. Sebagian besar produk perawatan tubuh benar-benar aman, tetapi ada beberapa bahan yang bisa berbahaya bagi Si Kecil.

Untuk itu, Bunda harus berhati-hati dalam memilih produk rangkaian perawatan kulit saat hamil agar bisa menjaga keseimbangan antara memiliki kulit yang glowing dan juga melindungi Si Kecil. Bunda bisa memeriksa keamanan kandungan produknya, serta bahan khusus apa yang harus dihindari dan tentunya cocok dengan kulit Bunda.

Daftar kandungan skincare ini telah teruji melalui beberapa penelitian pada hewan. Sebab, uji klinis pada orang hamil untuk membuktikan bahwa bahan-bahan tertentu berbahaya adalah larangan etis.

Penelitian itu, telah menunjukkan beberapa efek serius pada janin terkait dengan beberapa bahan perawatan kulit yang umum. Administrasi Makanan dan Obat-obatan (FDA) membutuhkan produk kosmetik untuk diuji keamanan nya berdasarkan penggunaan dan pelabelan khusus, tetapi tidak memerlukan persetujuan FDA untuk dijual di pasar.

Berikut 10 kandungan skincare yang berbahaya :

1. Retinoid

Vitamin A adalah nutrisi penting yang dibutuhkan untuk kesehatan kulit, kekebalan tubuh, reproduksi, dan mata yang optimal. Setelah dikonsumsi atau diserap melalui kulit, tubuh Bunda mengubahnya menjadi retinol.

Beberapa produk perawatan kulit anti aging juga menggunakan sejenis retinol yang disebut retinoid, yang dapat membantu mengatasi jerawat dan mengurangi garis-garis halus. Retinoid melakukan ini dengan membantu sel-sel kulit tingkat permukaan terkelupas lebih cepat dan meningkatkan produksi kolagen untuk meremajakan kulit.

Jumlah retinoid yang diserap oleh produk topikal cenderung rendah, tetapi ketidakteraturan kelahiran dikaitkan dengan dosis yang lebih tinggi. Dengan begitu, semua retinoid tidak disarankan untuk digunakan selama kehamilan.

Resep retinoid seperti isotretinoin, telah banyak didokumentasikan untuk menimbulkan risiko 20 persen hingga 35 persen dari penyimpangan bawaan yang parah, dengan sekitar 30 persen hingga 60 persen anak-anak menunjukkan kondisi neurokognitif dengan paparan dalam rahim.

Dr. Refla, seorang Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, mengatakan, “Retinol dan turunan nya itu apabila ingin dipakai harus konsultasi dulu ke dokter spesialis kulit dan kelamin, dan itu harus di bawah pengawasan dokter,” dikutip dari akun Tiktonya @dr.refla.spkk.

2. Salicylic acid dosis tinggi

Salicylic acid atau asam salisilat adalah bahan umum untuk mengobati jerawat karena kemampuan anti-peradangannya, mirip dengan aspirin. Tetapi sebuah studi tahun 2013 menyimpulkan bahwa produk yang mengandung asam salisilat dosis tinggi, seperti kulit dan obat-obatan oral, harus dihindari selama kehamilan.

Sedangkan asam salisilat dosis rendah telah dinyatakan aman oleh American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG).

“Apabila ada salicylic acid kandungan di krim itu tidak boleh, tetapi kalau misalkan adanya di cleanser dan dan dosisnya kurang dari 2 persen itu masih boleh dipakai.” kata Dr. Refla.

3. Hydroquinone

Hydroquinone adalah produk resep untuk mencerahkan kulit atau mengurangi pigmentasi kulit yang terjadi akibat melasma dan chloasma, yang bisa disebabkan oleh kehamilan. Tidak ada hubungan yang terbukti antara cacat bawaan yang parah atau efek samping dari hydroquinone.

Tetapi karena tubuh dapat menyerap hydroquinone dalam jumlah yang signifikan dibandingkan dengan bahan lain (35 persen hingga 45 persen), sebaiknya batasi penggunaan nya selama kehamilan.

4. Phthalates

Phthalates adalah bahan kimia pengganggu endokrin yang ditemukan di banyak produk kecantikan dan skincare. Dalam penelitian pada hewan dan manusia, disfungsi reproduksi dan perkembangan yang serius telah dikaitkan dengan paparan ftalat.

Kosmetik adalah sumber utama paparan phthalate. Phthalate paling umum yang akan Bunda temukan dalam produk kecantikan adalah diethylphthalate (DEP). Phthalates yang biasa ditemukan dalam kemasan plastik juga dapat larut ke dalam produk perawatan kulit.

5. Formaldehida

Formaldehida jarang lagi digunakan sebagai pengawet dan disinfektan dalam produk kecantikan karena dikenal sebagai karsinogen, dan menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), dapat meningkatkan risiko ketidaksuburan dan keguguran.

Tetapi, ada juga bahan kimia pelepas formaldehida yang biasa ditemukan dalam kosmetik dengan efek berbahaya yang serupa. Diantaranya adalah bronopol (2-bromo-2-nitropropana-1,3-diol), DMDM hidantoin, diazolidinil urea, hidroksimetilglisinat, imidazolidinyl urea, dan kuarternium-15.

6. Chemical sunscreens

Oxybenzone dan turunannya adalah filter ultraviolet (UV) yang paling sering digunakan dalam sunscreen atau tabir surya. Ini terbukti efektif untuk perlindungan kulit, tetapi efek dari oxybenzone berpotensi merugikan kesehatan dan tidak menguntungkan.

Bahkan berdasarkan tinjauan tahun 2019, menunjukkan bahwa filter UV kimiawi tertentu mungkin memiliki efek negatif bagi sumber air, kesehatan ikan, dan rantai makanan di seluruh dunia.

Oxybenzone dikenal sebagai bahan kimia pengganggu endokrin, jadi, menimbulkan kekhawatiran untuk digunakan selama kehamilan karena dianggao dapat mengganggu hormon dan menyebabkan kerusakan permanen pada Bunda dan Si Kecil.

Sebuah studi tahun 2018 pada hewan, menyimpulkan bahwa paparan oxybenzone selama kehamilan pada tingkat yang biasa digunakan manusia membuat perubahan permanen pada kelenjar susu dan laktasi.

Penelitian pada hewan lain telah mengaitkan bahan kimia tersebut dengan kerusakan janin permanen, kemungkinan terkait dengan perkembangan kondisi neurologis di masa dewasa, seperti skizofrenia dan penyakit Alzheimer. Paparan Oxybenzone juga telah dikaitkan dengan penyakit Hirschsprung, kelainan kelahiran yang mempengaruhi usus besar.

7. Benzoyl peroxide

Dikutip dari Womens Care, kandungan ini biasa ditemukan di banyak obat jerawat. Ada beberapa perdebatan tentang benzoyl peroxideselama kehamilan, tetapi banyak ahli, termasuk American Academy of Dermatology (AAD) dan ACOG, mengatakan kemungkinan kandungan ini aman jika digunakan dalam jumlah terbatas.

8. Tazorac dan Accutane

Keduanya juga merupakan turunan vitamin A, tetapi hanya ada dalam obat resep. FDA mencantumkan keduanya sebagai berbahaya karena diketahui dapat menyebabkan cacat lahir dan harus dihindari selama kehamilan. Kemungkinan besar Bunda tidak akan menemukan salah satu dari bahan-bahan ini saat hamil, tetapi sebaiknya waspada untuk berjaga-jaga.

9. Minyak esensial atsiri

Minyak atsiri sering dianggap sebagai alternatif alami untuk produk kecantikan. Namun, mereka tidak dinilai oleh FDA dan tidak harus mengikuti standar pelabelan yang ketat.

Minyak atsiri memiliki variasi dan konsentrasi yang berbeda, jadi sulit untuk membuat pernyataan umum tentang penggunaan nya saat hamil, tetapi beberapa telah dikaitkan dengan masalah kesehatan utama jika digunakan saat hamil. Bicaralah dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan minyak esensial apa pun selama kehamilan dan pastikan untuk membatasi paparan ke jumlah yang aman.

10. Aluminium klorida

Bahan kontroversial, aluminium klorida telah menjadi topik dari beberapa penelitian yang diperdebatkan dan merupakan bahan umum dalam deodoran dan antiperspirant. Secara umum dianggap aman untuk digunakan dalam konsentrasi yang lebih rendah, tetapi Bunda harus menghindari produk yang penggunaannya dalam konsentrasi tinggi.

Itulah 10 kandungan skincare yang aman dan tidak boleh digunakan dan berbahaya bagi Bunda yang sedang hamil. Untuk itu berhati-hatilah dalam memiliki produk skincare agar tidak membahayakan Si Kecil yang berada di dalam perut ya.

 

 

Klik untuk pemesanan Aqiqah Nurul Hayat :

aqiqah surabaya

 

Source : haibunda.com & halodoc.com

Jasa aqiqah No #1 Terbesar di Indonesia yang memiliki 52 Cabang tersebar di pelosok Nusantara. Sudah menjadi Langganan Para Artis.

KANTOR PUSAT

FOLLOW US

Follow dan subscribe akun sosial media kami, dan dapatkan Give Away setiap minggunya

Copyright © 2024 Aqiqah Nurul Hayat