fbpx

Aqiqah Nurul Hayat

Yang Perlu Diperhatikan Mengenai Kesehatan Mental Anak

Kesehatan mental anak sering kali kurang mendapat perhatian dibandingkan kesehatan fisik. Padahal, sama seperti tubuh, pikiran dan perasaan anak juga butuh dijaga kesehatannya. Anak yang terlihat sehat secara fisik bisa saja menyimpan rasa cemas, takut, atau tidak percaya diri yang bila dibiarkan berlarut-larut bisa berdampak pada tumbuh kembang mereka.

Di artikel ini, kita akan membahas hal-hal penting yang perlu diperhatikan mengenai kesehatan mental anak, mulai dari tanda-tanda awal, faktor penyebab, hingga cara orang tua bisa mendukung mereka.


Apa Itu Kesehatan Mental Anak?

Secara sederhana, kesehatan mental anak adalah bagaimana anak merasa, berpikir, dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari. Anak dengan mental yang sehat biasanya mampu:

  • Mengenali emosinya sendiri.

  • Beradaptasi dengan lingkungan baru.

  • Menyelesaikan masalah sesuai kemampuan usianya.

  • Menjalin hubungan sosial yang baik.

Sebaliknya, anak yang mengalami masalah kesehatan mental bisa menunjukkan perilaku seperti mudah marah, menarik diri, sulit konsentrasi, atau bahkan mengalami penurunan prestasi di sekolah.


Kenapa Kesehatan Mental Anak Penting?

Banyak orang tua fokus pada nilai akademik, gizi, atau kesehatan fisik anak, tapi lupa bahwa mental anak adalah fondasi untuk semua aspek kehidupannya.

Beberapa alasan kenapa kesehatan mental anak sangat penting:

  1. Mempengaruhi prestasi belajar – Anak yang cemas atau stres berlebihan sulit fokus saat belajar.

  2. Mempengaruhi hubungan sosial – Anak dengan mental sehat lebih mudah bersosialisasi dan punya rasa percaya diri.

  3. Mempengaruhi perkembangan emosional – Anak belajar mengenali perasaan, mengontrol emosi, dan menghadapi tantangan.

  4. Bekal untuk masa depan – Mental yang sehat sejak kecil membantu anak tumbuh menjadi pribadi dewasa yang lebih tangguh.


Tanda-Tanda Anak Mengalami Masalah Kesehatan Mental

Sebagai orang tua, penting untuk peka dengan perubahan perilaku anak. Berikut beberapa tanda yang bisa menjadi alarm:

  • Mudah marah atau tantrum berlebihan meskipun usianya sudah lebih besar.

  • Menarik diri dan tidak mau berinteraksi dengan teman atau keluarga.

  • Kesulitan tidur atau sering mimpi buruk.

  • Penurunan prestasi sekolah tanpa alasan yang jelas.

  • Sering mengeluh sakit fisik (sakit perut, sakit kepala) tanpa penyebab medis yang jelas.

  • Kehilangan minat terhadap aktivitas yang sebelumnya disukai.

Jika tanda-tanda ini muncul secara konsisten dalam waktu cukup lama, sebaiknya orang tua segera mencari bantuan profesional.


Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Mental Anak

Ada banyak faktor yang bisa memengaruhi kondisi mental anak, baik dari lingkungan maupun dari dalam dirinya sendiri. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Lingkungan keluarga
    Anak yang tumbuh di lingkungan penuh konflik atau kekerasan verbal/fisik lebih rentan mengalami gangguan mental.

  2. Tekanan sekolah
    Tugas menumpuk, tuntutan nilai, atau bullying di sekolah bisa menjadi sumber stres yang berat bagi anak.

  3. Media sosial dan teknologi
    Di era digital, anak bisa terpapar perbandingan sosial yang membuat mereka merasa kurang percaya diri.

  4. Kesehatan fisik
    Anak yang sering sakit atau memiliki kondisi kesehatan khusus bisa merasa berbeda dengan teman-temannya, yang berpengaruh pada mental.

  5. Genetik
    Faktor keturunan juga bisa memengaruhi risiko anak mengalami gangguan mental tertentu.


Peran Orang Tua dalam Menjaga Kesehatan Mental Anak

Peran orang tua sangat besar dalam menjaga dan mendukung kesehatan mental anak. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan:

1. Bangun komunikasi yang terbuka

Biasakan anak untuk bercerita tentang perasaan mereka. Tanyakan bagaimana harinya, dengarkan tanpa menghakimi, dan berikan respon yang penuh empati.

2. Validasi perasaan anak

Jangan meremehkan perasaan anak dengan kalimat seperti “Ah, gitu aja nangis” atau “Kamu lebay banget.” Bagi anak, apa yang mereka rasakan itu nyata dan penting.

3. Ajarkan keterampilan mengelola emosi

Misalnya dengan cara menarik napas dalam-dalam saat marah, menulis di buku harian, atau menggambar untuk mengekspresikan perasaan.

4. Ciptakan lingkungan rumah yang aman dan nyaman

Rumah seharusnya jadi tempat paling aman bagi anak. Hindari pertengkaran di depan mereka, dan berikan kasih sayang yang konsisten.

5. Batasi penggunaan gadget

Buat aturan jelas mengenai waktu bermain gadget, agar anak tidak terlalu terpapar konten negatif yang bisa memengaruhi mental.

6. Libatkan anak dalam aktivitas positif

Seperti olahraga, kegiatan seni, atau kegiatan sosial yang bisa meningkatkan rasa percaya diri dan kebahagiaan anak.


Kapan Harus Mencari Bantuan Profesional?

Tidak semua masalah kesehatan mental anak bisa diselesaikan sendiri oleh orang tua. Ada saatnya kita perlu melibatkan tenaga ahli, misalnya psikolog anak atau psikiater.

Tanda-tanda kapan sebaiknya mencari bantuan:

  • Masalah emosi atau perilaku berlangsung lebih dari 6 minggu.

  • Anak mulai membahayakan dirinya sendiri atau orang lain.

  • Gangguan tersebut mengganggu aktivitas sehari-hari, termasuk sekolah.

Jangan menunggu terlalu lama, karena semakin cepat ditangani, semakin baik hasilnya untuk perkembangan anak.

Jasa aqiqah No #1 Terbesar di Indonesia yang memiliki 52 Cabang tersebar di pelosok Nusantara. Sudah menjadi Langganan Para Artis.

KANTOR PUSAT

FOLLOW US

Follow dan subscribe akun sosial media kami, dan dapatkan Give Away setiap minggunya

Copyright © 2024 Aqiqah Nurul Hayat