Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap individu, terutama dalam Islam. Namun, ukuran kesuksesan dalam belajar tidak hanya diukur dari seberapa banyak pengetahuan yang diperoleh, melainkan juga dari akhlak atau perilaku baik yang ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari. Hubungan antara ilmu dan akhlak sangatlah erat, karena tanpa akhlak yang baik, ilmu bisa kehilangan makna dan manfaatnya.
Baca juga: Cara Mendidik Anak agar Tidak Terjebak Cyberbullying di Era Media Sosial
Pentingnya Menuntut Ilmu
Nabi Muhammad Bersabda:
وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
Artinya: “Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” Hadist ini diriwayatkan oleh Muslim.
Dalam ajaran Islam, Rasulullah SAW mengajarkan bahwa menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Selain bermanfaat untuk dunia, ilmu juga menjadi bekal menuju akhirat. Bahkan dalam hadits lain disebutkan keutamaan lain orang berilmu yakni:
قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّهُ لَيَسْتَغْفِرُ لِلْعَالِمِ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ حَتَّى الْحِيتَانِ فِي الْبَحْرِ
Dari Abu Ad Darda` ia mengatakan bahwa “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya akan memintakan ampun untuk seorang alim makhluk yang di langit dan di bumi hingga ikan hiu di dasar laut.” Hadist ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah) Ilmu pengetahuan akan membawa kebahagiaan bagi seseorang di dunia dan di akhirat. Ini menunjukkan betapa agungnya kedudukan ilmu dalam kehidupan manusia.
Namun, ilmu yang tidak disertai dengan akhlak bisa menjadi boomerang. Seperti dikatakan oleh para ulama, ilmu tanpa adab ibarat api tanpa kayu bakar—tidak akan memberikan manfaat dan justru berpotensi membawa kerugian. Maka, kesuksesan dalam menuntut ilmu tidak hanya terletak pada prestasi akademis, tetapi juga pada pembentukan karakter.
Baca juga: Strategi Mengatasi Stres Anak Akibat Tekanan Akademik
Peran Akhlak dalam Ilmu
Akhlak berfungsi sebagai penuntun dalam penggunaan ilmu secara bijak. Tanpa akhlak, seseorang berisiko terjebak dalam kesombongan atau memanfaatkan ilmu untuk tujuan yang salah. Misalnya, seorang pelajar yang memiliki ilmu tinggi tetapi berperilaku buruk tidak akan dihormati atau dipercaya di masyarakat. Sebaliknya, ilmu yang dipraktikkan dengan akhlak baik akan membawa berkah dan manfaat bagi diri sendiri dan lingkungan.
Selain itu, akhlak yang baik membantu seseorang lebih mudah memahami dan mengamalkan ilmu. Imam Al-Jurri menekankan bahwa memperhatikan adab dapat meningkatkan pemahaman ilmu. Adab juga merupakan tanda diterimanya amal seseorang oleh Allah Swt.
Cara Menyeimbangkan Ilmu dan Akhlak
- Kemauan Kuat dan Ketekunan: Belajar dengan serius memerlukan kesabaran. Seperti halnya anak-anak yang belajar membaca atau mengaji, mereka perlu dibimbing untuk sabar dalam proses memahami ilmu.
- Lingkungan yang Mendukung: Orang tua dan guru berperan penting dalam menanamkan akhlak dan motivasi dalam belajar. Nasihat dan bimbingan yang terus-menerus akan membentuk karakter yang baik pada anak-anak dan pelajar.
- Praktik Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari: Ilmu akan terasa manfaatnya bila dipraktikkan, seperti dengan menjaga adab dalam pergaulan. Seorang penuntut ilmu sebaiknya selalu menunjukkan perilaku sopan dan rendah hati kepada guru dan teman.
Penutup
Kesuksesan menuntut ilmu tidak hanya diukur dari kemampuan akademis, tetapi juga dari bagaimana ilmu itu diterapkan dalam bentuk akhlak yang baik. Akhlak memperkuat ilmu dan menjadikannya lebih bermanfaat bagi kehidupan pribadi dan masyarakat. Dengan mengedepankan adab, ilmu yang diperoleh akan mendatangkan berkah, menjadikan hidup lebih bermakna, dan memberi manfaat tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat.
Referensi:
islam.nu.or.id
fcep.uii.ac.id
Untuk pemesanan Aqiqah praktis dan hemat bisa klik disini.