Dalam Islam, mendidik anak bukan hanya soal mengajarkan keterampilan akademik dan sosial, tetapi juga menanamkan keimanan yang kuat sejak dini. Menanamkan cinta kepada Allah dan Rasulullah ﷺ dalam hati anak adalah fondasi utama dalam parenting Islami. Dengan hati yang dipenuhi iman, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang bertakwa, berakhlak mulia, dan siap menghadapi berbagai tantangan hidup dengan keyakinan kepada Allah SWT.
Membantu anak mencintai Allah dan Rasul bukanlah proses instan. Dibutuhkan pendekatan yang konsisten dan penuh kasih. Berikut beberapa strategi yang bisa diterapkan:
1. Mengenalkan Allah Melalui Keindahan Ciptaan-Nya
Sejak dini, anak perlu diperkenalkan kepada Allah dengan cara yang sederhana dan menyentuh hati. Salah satunya adalah melalui keajaiban ciptaan-Nya.
-
Ajak anak mengamati alam, seperti langit, bintang, dan pepohonan sambil menjelaskan bahwa semua ini adalah bukti kekuasaan Allah.
-
Ceritakan bagaimana Allah menciptakan manusia dengan sempurna dan penuh kasih.
-
Ajarkan rasa syukur atas nikmat-nikmat yang Allah berikan.
Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, serta pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.”
(QS. Ali Imran: 190)
2. Membiasakan Anak dengan Doa dan Dzikir Sehari-hari
Kebiasaan berdoa dan berdzikir sejak kecil akan menumbuhkan rasa kedekatan anak kepada Allah dalam setiap aktivitas mereka.
-
Ajarkan doa-doa harian seperti sebelum dan sesudah makan, doa tidur, dan doa keluar rumah.
-
Kenalkan dzikir pagi dan petang secara bertahap.
-
Jadikan membaca Al-Qur’an sebagai aktivitas keluarga agar anak merasakan bahwa Al-Qur’an adalah bagian penting dalam kehidupan mereka.
3. Menanamkan Kecintaan kepada Rasulullah ﷺ melalui Kisah-Kisah Teladan
Cinta kepada Rasulullah ﷺ adalah bagian dari iman. Salah satu cara terbaik menumbuhkan cinta ini adalah dengan mengenalkan kisah-kisah beliau sejak dini.
-
Bacakan kisah Rasulullah ﷺ sebelum tidur, terutama tentang akhlaknya yang mulia dan kasih sayangnya terhadap anak-anak.
-
Ajak anak meneladani sunnah-sunnah Rasul dalam kehidupan sehari-hari, seperti makan dengan tangan kanan atau mengucapkan salam.
-
Biasakan bershalawat agar nama Rasulullah ﷺ selalu hadir dalam keseharian anak.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tidaklah salah seorang di antara kalian beriman hingga aku lebih dicintainya daripada orang tuanya, anaknya, dan seluruh manusia.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
4. Mengajarkan Shalat Sejak Dini sebagai Wujud Ketaatan
Shalat adalah tiang agama dan salah satu bentuk ibadah terpenting dalam Islam. Membiasakan anak shalat sejak kecil akan membentuk karakter disiplin dan ketaatan pada Allah.
-
Ajak anak shalat bersama meskipun mereka belum memahami maknanya.
-
Berikan pujian saat mereka berinisiatif untuk shalat.
-
Tunjukkan bahwa shalat adalah komunikasi langsung dengan Allah yang mendatangkan ketenangan.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Perintahkan anak-anak kalian untuk shalat ketika mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka (jika meninggalkannya) saat berusia sepuluh tahun.”
(HR. Abu Dawud dan Ahmad)
5. Memberikan Teladan dalam Keimanan dan Ketakwaan
Anak-anak lebih banyak meniru daripada mendengar. Oleh karena itu, orang tua harus menjadi contoh nyata dalam hal keimanan dan akhlak.
-
Tunjukkan sikap sabar, ikhlas, dan tawakal dalam menghadapi cobaan.
-
Hindari ucapan dan tindakan yang bertentangan dengan nilai Islam.
-
Libatkan anak dalam kegiatan keislaman seperti kajian, sedekah, atau aktivitas sosial di masjid.
6. Membangun Lingkungan Islami di Rumah
Lingkungan yang mendukung nilai-nilai Islam sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter anak.
-
Putarkan murattal Al-Qur’an di rumah agar anak terbiasa mendengarkan ayat-ayat Allah.
-
Hiasi rumah dengan kaligrafi atau kutipan Islami sebagai pengingat harian.
-
Batasi tontonan atau bacaan yang tidak sejalan dengan akhlak Islami.