Aqiqah Nurul Hayat

Perkembangan Kognitif Anak Usia 1–2 Tahun

🧠 Apa Itu Perkembangan Kognitif Anak?

Perkembangan kognitif adalah proses bagaimana anak belajar, memahami, mengingat, dan memecahkan masalah. Pada usia 1–2 tahun, otak anak mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Di fase ini, anak mulai bisa menghubungkan sebab dan akibat, mengenali nama benda, meniru aktivitas, dan menunjukkan keingintahuan yang tinggi terhadap lingkungan sekitar.

Periode ini sering disebut sebagai masa “golden age” karena otak anak membentuk hingga 80% jaringan saraf yang akan digunakan sepanjang hidupnya. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami tahap-tahap perkembangan kognitif dan memberikan stimulasi yang sesuai.

🎯 Ciri-Ciri Perkembangan Kognitif Anak Usia 1–2 Tahun

Berikut adalah ciri umum perkembangan kognitif anak usia 1–2 tahun:

1. Meningkatnya Rasa Ingin Tahu

Anak akan menyentuh, menggigit, memukul, dan melempar benda untuk memahami bagaimana sesuatu bekerja. Ini bukan kenakalan, melainkan bagian dari eksplorasi kognitif.

2. Memahami Instruksi Sederhana

Anak mulai memahami perintah seperti “ambil sepatu” atau “letakkan mainan di kotak”.

3. Meniru Perilaku Orang Dewasa

Meniru adalah bagian penting dari perkembangan kognitif. Anak akan meniru orang tua menyapu, berbicara di ponsel, atau pura-pura makan.

4. Mengenali Nama dan Fungsi Benda

Jika ditanya “di mana bola?” anak bisa menunjuk atau mengambil benda tersebut. Ini menunjukkan kemampuan mengasosiasikan kata dengan objek.

5. Memecahkan Masalah Sederhana

Anak mulai mencoba membuka kotak untuk mengambil mainan di dalamnya atau memanjat untuk mencapai benda di atas meja.


📚 Cara Menstimulasi Perkembangan Kognitif Anak Usia 1–2 Tahun

✅ 1. Ajak Bermain yang Merangsang Otak

Gunakan mainan edukatif seperti balok susun, puzzle sederhana, dan mainan dengan warna cerah. Ajak anak bermain sambil berbicara, misalnya, “Ini balok warna merah, kita susun yuk!”

✅ 2. Membacakan Buku Cerita Bergambar

Pilih buku dengan gambar besar dan sedikit teks. Ulangi kata-kata tertentu agar anak mudah mengingat. Kegiatan ini membantu perkembangan bahasa sekaligus daya ingat.

✅ 3. Mengajak Anak Bicara Sepanjang Hari

Meskipun anak belum bisa menjawab, ajaklah berbicara secara aktif. Misalnya: “Mama sedang mencuci piring ya, airnya dingin,” atau “Ini baju warna kuning untuk adik.”

✅ 4. Stimulasi Lewat Musik dan Lagu Anak

Mendengarkan musik dapat meningkatkan koneksi otak. Pilih lagu anak sederhana dan bernyanyi bersama.

✅ 5. Berikan Ruang untuk Eksplorasi

Biarkan anak menyentuh tanah, bermain air, atau memegang benda dengan berbagai tekstur. Aktivitas ini merangsang sensorik sekaligus motorik.


🧩 Aktivitas Rutin yang Mendukung Perkembangan Kognitif Anak

✳ Mandi dan Ganti Pakaian

Jadikan aktivitas harian sebagai momen belajar. Tunjukkan bagian tubuh, kenalkan warna baju, atau minta anak memilih sendiri.

✳ Makan Bersama

Perkenalkan berbagai rasa, warna, dan tekstur makanan. Minta anak menunjuk makanan favoritnya atau membantu mengambil sendok.

✳ Jalan-Jalan Sore

Saat berjalan-jalan, tunjukkan pohon, burung, kendaraan, dan benda-benda di sekitar. Ini membantu memperkaya kosa kata anak.


💡 Tips Tambahan untuk Orang Tua

  • Sabar dan konsisten. Perkembangan setiap anak berbeda. Jangan terburu-buru menuntut anak harus bisa seperti anak lain.

  • Hindari gadget berlebihan. Layar bisa menghambat interaksi langsung dan mengurangi eksplorasi nyata yang penting untuk otak.

  • Berikan pujian. Ketika anak berhasil melakukan hal baru, berikan apresiasi agar ia semakin percaya diri.


🤝 Peran Orang Tua dalam Perkembangan Kognitif Anak

Orang tua adalah guru pertama bagi anak. Interaksi sehari-hari seperti bermain, berbicara, atau membacakan buku adalah bentuk stimulasi terbaik. Jangan ragu untuk melibatkan seluruh anggota keluarga dalam proses ini.

Peran ayah juga sangat penting. Ajak anak bermain fisik bersama ayah, seperti kejar-kejaran atau bermain bola, yang dapat melatih daya pikir dan koordinasi.


❓Kapan Harus Waspada?

Jika anak Anda tidak menunjukkan tanda-tanda berikut hingga usia 2 tahun, sebaiknya konsultasikan ke dokter atau psikolog anak:

  • Tidak merespon saat dipanggil

  • Tidak meniru suara atau gerakan

  • Tidak mengenali benda-benda umum

  • Tidak tertarik bermain atau menjelajah

  • Tidak bisa mengikuti perintah sederhana


📌 Kesimpulan

Perkembangan kognitif anak usia 1–2 tahun adalah fase penting dalam pembentukan karakter dan kecerdasan anak ke depannya. Dengan stimulasi yang tepat, lingkungan yang mendukung, serta peran aktif orang tua, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, mandiri, dan penuh rasa ingin tahu.

Jadikan setiap momen bersama anak sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang. Ingat, otak anak adalah ladang subur yang akan tumbuh sesuai benih yang kita tanam sejak dini.

Dapatkan informasi lainya di https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57428/

Informasi seputar aqiqah langsung klik https://aqiqahnurulhayat.id/paket-aqiqah/

Jasa aqiqah No #1 Terbesar di Indonesia yang memiliki 52 Cabang tersebar di pelosok Nusantara. Sudah menjadi Langganan Para Artis.

KANTOR PUSAT

FOLLOW US

Follow dan subscribe akun sosial media kami, dan dapatkan Give Away setiap minggunya

Copyright © 2024 Aqiqah Nurul Hayat