Membentuk generasi Qurani adalah impian setiap orang tua Muslim. Anak-anak yang tumbuh dengan nilai-nilai Al-Qur’an akan menjadi pribadi yang berakhlak mulia, cerdas, dan bertakwa kepada Allah SWT. Dalam parenting Islami, peran orang tua sangat penting dalam menanamkan kecintaan terhadap Al-Qur’an sejak dini. Oleh karena itu, proses menyemai iman sejak dalam ayunan harus dilakukan dengan penuh kesabaran, keteladanan, dan strategi yang tepat.
Pentingnya Membentuk Generasi Qurani
Al-Qur’an adalah pedoman hidup umat Islam. Ia mengajarkan kebaikan, ketakwaan, dan kebijaksanaan dalam menghadapi kehidupan. Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberi petunjuk kepada (jalan) yang paling lurus dan memberikan kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.”
(QS. Al-Isra’: 9)
Anak-anak yang dibesarkan dengan nilai-nilai Qurani akan memiliki fondasi spiritual yang kuat. Mereka mampu menjalani hidup dengan penuh kesadaran terhadap perintah Allah. Maka dari itu, membentuk generasi Qurani bukan sekadar mengajarkan anak membaca Al-Qur’an, tetapi juga menanamkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dalam kehidupan sehari-hari.
Strategi Menyemai Iman Sejak Dini
1. Memperdengarkan Al-Qur’an Sejak dalam Kandungan
Cinta terhadap Al-Qur’an dapat ditanamkan bahkan sebelum anak lahir. Memperdengarkan bacaan Al-Qur’an kepada janin dalam kandungan memiliki manfaat spiritual dan ilmiah. Bayi yang terbiasa mendengar lantunan ayat suci akan lebih mudah mengenali dan mencintai Al-Qur’an setelah lahir.
Tips:
-
Putarkan murattal Al-Qur’an secara rutin selama masa kehamilan.
-
Biasakan membaca dengan tartil agar anak mengenal irama yang indah.
-
Perbanyak doa agar kelak anak menjadi pecinta Al-Qur’an.
2. Memberi Teladan Membaca Al-Qur’an
Anak-anak adalah peniru ulung. Mereka akan lebih mudah menyerap kebiasaan orang tua. Maka, membiasakan membaca Al-Qur’an di rumah akan menjadi contoh nyata yang kuat.
Tips:
-
Jadikan membaca Al-Qur’an sebagai rutinitas harian bersama anak.
-
Sisihkan waktu khusus untuk menghafal surat-surat pendek.
-
Gunakan metode menyenangkan seperti lagu atau permainan islami.
3. Mengajarkan dengan Cara yang Menarik
Agar anak tertarik belajar Al-Qur’an, metode pembelajaran harus sesuai dengan usia dan menyenangkan.
Tips:
-
Gunakan kartu huruf hijaiyah bergambar untuk pengenalan awal.
-
Manfaatkan aplikasi edukatif yang interaktif.
-
Ceritakan kisah-kisah dalam Al-Qur’an dengan gaya mendongeng.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.”
(HR. Bukhari)
4. Menanamkan Nilai-Nilai Al-Qur’an
Generasi Qurani tidak hanya hafal dan lancar membaca, tapi juga menerapkan ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan.
Tips:
-
Ajarkan kejujuran sesuai QS. Al-Ahzab: 70.
-
Biasakan anak berbuat baik seperti dalam QS. Al-Baqarah: 83.
-
Latih kesabaran melalui QS. Al-Baqarah: 153.
Dengan cara ini, anak tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter Islami kuat.
5. Mendorong Hafalan Sejak Kecil
Menghafal Al-Qur’an sejak dini memudahkan anak menyerap ayat-ayat suci.
Tips:
-
Mulai dari surat pendek seperti Al-Fatihah, An-Nas, Al-Falaq, dan Al-Ikhlas.
-
Gunakan metode pengulangan (repetition) secara konsisten.
-
Beri motivasi berupa pujian atau hadiah kecil.
Allah SWT berfirman:
“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?”
(QS. Al-Qamar: 17)
6. Membangun Lingkungan yang Mendukung
Lingkungan yang Islami sangat berpengaruh terhadap perkembangan iman anak.
Tips:
-
Putar bacaan Al-Qur’an di rumah setiap hari.
-
Ajak anak ikut kegiatan di masjid atau TPA.
-
Pilih lingkungan bermain yang positif dan religius.