fbpx

Aqiqah Nurul Hayat

Mengajarkan Anak tentang Konsep Qada dan Qadar

 

Mengajarkan Anak tentang Konsep Qada’ dan Qadar dalam Islam

Mendidik anak dalam Islam bukan hanya sebatas mengajarkan mereka tentang akhlak yang baik, ibadah yang benar, atau kisah-kisah para nabi. Salah satu aspek penting dalam parenting Islami adalah memperkenalkan konsep dasar keimanan, termasuk qada’ dan qadar . Meski terdengar berat, sebenarnya konsep ini bisa diajarkan dengan cara yang sederhana dan menyenangkan, sesuai dengan usia dan kemampuan anak dalam memahami sesuatu.

Apa Itu Qada’ dan Qadar?

Sebelum mengajarkan anak, penting bagi orang tua untuk terlebih dahulu memahami arti dari qada’ dan qadar . Qada’ berarti ketetapan Allah yang telah ditentukan sejak dahulu kala. Sedangkan qadar adalah pengungkapan atau realisasi dari ketetapan tersebut dalam kehidupan nyata. Dalam rukun iman yang keenam, kita mengajarkan untuk percaya kepada takdir, baik yang baik maupun yang buruk.

Dengan kata lain, qada’ dan qadar adalah bentuk keyakinan bahwa segala sesuatu yang terjadi atas izin dan kehendak Allah. Namun, bukan berarti manusia tidak punya peran atau pilihan. Islam juga mengajarkan bahwa manusia diberi akal dan kemauan untuk memilih, namun hasil akhirnya tetap dalam genggaman Allah.

Mengapa Anak Perlu Diajarkan tentang Qada’ dan Qadar?

Mengajarkan konsep qada’ dan qadar kepada anak bukan hanya sekedar menanamkan pemahaman teologis, tetapi juga membentuk mental yang kuat dan hati yang ikhlas. Anak yang memahami konsep ini sejak dini akan lebih mudah menerima kenyataan hidup, tidak mudah menyalahkan keadaan, dan tumbuh dengan sikap tawakal serta sabar.

Misalnya, ketika anak gagal dalam ujian atau tidak mendapatkan apa yang diharapkannya, kita bisa menjelaskan bahwa ia sudah berusaha, namun hasilnya adalah ketetapan dari Allah. Ini bisa menjadi pelajaran tentang menerima takdir dengan lapang dada, namun tetap berusaha dan tidak putus asa.

Cara Sederhana Mengajarkan Anak tentang Qada’ dan Qadar

Berikut beberapa tips parenting Islami dalam mengajarkan konsep qada’ dan qadar kepada anak:

1. Gunakan Bahasa yang Sederhana

Sesuaikan penjelasan dengan usia anak. Untuk anak usia dini, Anda bisa menggunakan perumamaan atau cerita. Misalnya: “Kamu sudah belajar dengan giat, tapi ternyata nilaimu belum bagus. Itu tandanya Allah punya rencana lain yang lebih baik. Kita terus belajar ya.”

2. Ceritakan Kisah dari Al-Qur’an dan Hadis

Kisah Nabi Musa, Nabi Yusuf, atau kisah para sahabat bisa dijadikan contoh bagaimana takdir Allah terjadi dalam kehidupan. Contohnya, Nabi Yusuf yang sempat dipenjara namun akhirnya diangkat menjadi pemimpin di Mesir. Dari kisah itu anak belajar bahwa jalan hidup tidak selalu mudah, tapi semuanya sudah dalam pengaturan Allah.

3. Tanamkan Nilai Usaha dan Tawaral

Ajarkan bahwa manusia wajib berusaha sebaik mungkin, namun hasilnya tetap kita serahkan kepada Allah. Inilah yang membedakan konsep qada’ dan qadar dalam Islam dari konsep “nasib” yang sering dianggap sebagai alasan untuk tidak berbuat apa-apa.

4. Bangun Diskusi Ringan

Ajak anak berdiskusi ringan tentang kejadian sehari-hari. Misalnya, ketika hujan tiba-tiba turun padahal sudah merencanakan pergi ke taman, Anda bisa mengatakan: “Mungkin Allah ingin kita istirahat dulu di rumah. Itu bagian dari qadar Allah.”

5. Gunakan Doa sebagai Penguat Pemahaman

Ajarkan anak bahwa dengan berdoa, kita bisa meminta agar Allah menetapkan takdir yang terbaik. Dengan begitu, mereka akan paham bahwa qada’ dan qadar bukan hal yang kaku, melainkan bagian dari kasih sayang Allah yang bisa kita dekati dengan doa dan usaha.

Tantangan dalam Mengajarkan Konsep Takdir

Tentu, tidak mudah mengajarkan hal yang bersifat abstrak kepada anak. Mereka bisa saja bertanya: “Kalau semua sudah ditentukan, kenapa kita harus belajar?” atau “Kenapa Allah kasih musikbah ke orang baik?”

Diangkatnya peran orang tua sebagai pembimbing sangat penting. Jangan takut untuk menjawab dengan jujur ​​namun bijaksana. Sampaikan bahwa Allah Maha Adil dan selalu memberikan yang terbaik, meski kita belum memahaminya sekarang.

Jangan lupa juga untuk mengajak anak berdialog dengan kasih sayang, bukan dengan paksaan. Tujuan kita bukan hanya sekedar merancang konsep, namun juga membentuk hati yang beriman dan tenang dengan ketetapan Allah.

Penutup: Qada’ dan Qadar sebagai Dasar Mental Tangguh Anak Muslim

Parenting Islami bukan sekadar mengajarkan anak untuk shalat dan puasa, tetapi juga membekali mereka dengan landasan akidah yang kuat. Salah satunya adalah pemahaman tentang qada’ dan qadar . Dengan membiasakan anak untuk mengenal dan menerima takdir Allah sejak dini, mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak mudah mengeluh, sabar dalam menghadapi cobaan, dan tetap semangat dalam berusaha.

Mendidik anak memang bukan perkara mudah, tapi dengan niat yang tulus dan pendekatan yang tepat, insyaAllah kita bisa membantu mereka menjadi generasi yang kuat iman dan kokoh mentalnya.


Jika Anda ingin artikel ini disesuaikan dengan target usia anak tertentu, ditambahkan ilustrasi kisah, atau dijadikan bagian dari e-book parenting Islami, saya bisa bantu lanjutkan.

Jasa aqiqah No #1 Terbesar di Indonesia yang memiliki 52 Cabang tersebar di pelosok Nusantara. Sudah menjadi Langganan Para Artis.

KANTOR PUSAT

FOLLOW US

Follow dan subscribe akun sosial media kami, dan dapatkan Give Away setiap minggunya

Copyright © 2024 Aqiqah Nurul Hayat