Tanggal 10 Muharram, dikenal juga sebagai Hari Asyura, sering kali dianggap sebagai hari penuh berkah dan keistimewaan dalam Islam. Tapi tahukah kamu bahwa hari ini juga bisa dijadikan momen refleksi bersama keluarga, terutama untuk menanamkan nilai-nilai penting pada anak?
Dalam dunia parenting, setiap momen berharga bisa menjadi ladang pembelajaran. Dan 10 Muharram adalah salah satu hari yang sangat kaya akan makna. Yuk, kita bahas lebih dalam!
Apa Itu 10 Muharram?
10 Muharram adalah hari ke-10 dalam bulan Muharram, bulan pertama dalam kalender Hijriyah. Dalam sejarah Islam, hari ini dikenal dengan berbagai peristiwa penting. Salah satu yang paling dikenal adalah peristiwa kesyahidan cucu Nabi Muhammad SAW, Husain bin Ali, di Karbala.
Banyak umat Islam, terutama dari kalangan Sunni dan Syiah, mengenang hari ini sebagai hari duka dan perenungan. Namun, Rasulullah SAW juga mengajarkan bahwa 10 Muharram adalah hari yang penuh keberkahan, di mana beliau berpuasa sebagai bentuk syukur atas diselamatkannya Nabi Musa dari kejaran Firaun.
Makna Spiritualitas di Balik 10 Muharram
Bagi orang dewasa, 10 Muharram bisa jadi waktu yang tepat untuk merenungi kembali nilai-nilai keimanan, keteguhan hati, dan perjuangan menegakkan kebenaran. Tapi untuk anak-anak, kita perlu mengemas nilai-nilai ini agar lebih mudah dipahami dan menyentuh.
Misalnya:
-
Kisah Nabi Musa bisa jadi cerita tentang keberanian dan pertolongan Allah.
-
Kisah Imam Husain bisa dijadikan pelajaran tentang prinsip, kesabaran, dan keberanian melawan kezaliman.
Bagaimana Mengajarkan Makna 10 Muharram ke Anak?
Anak-anak belajar paling baik lewat cerita dan contoh. Nah, berikut beberapa cara kita bisa mengajak anak mengenal makna 10 Muharram:
1. Ceritakan Kisah Sejarah dengan Gaya Menarik
Alih-alih langsung menyuruh anak puasa atau berzikir, mulailah dengan bercerita. Misalnya:
“Dulu, ada seorang nabi bernama Musa. Dia berjuang menyelamatkan kaumnya dari raja yang sangat jahat, namanya Firaun…”
Gunakan bahasa yang sesuai usia, dan tambahkan ekspresi saat bercerita. Anak-anak lebih mudah menyerap pesan moral lewat cerita.
2. Ajak Anak Berpuasa Sunnah
Walaupun puasa pada 10 Muharram sifatnya sunnah, ini bisa jadi latihan kesabaran untuk anak. Kalau belum kuat seharian, ajak puasa setengah hari. Jelaskan bahwa puasa ini adalah bentuk rasa syukur kepada Allah.
“Kita puasa karena ingin jadi seperti Nabi Muhammad yang bersyukur saat Allah menolong Nabi Musa.”
3. Berbuat Baik di Hari Asyura
10 Muharram juga dikenal sebagai hari di mana kita dianjurkan untuk berbuat baik, menyantuni anak yatim, dan mempererat silaturahmi. Libatkan anak-anak dalam kegiatan ini, misalnya:
-
Mengajak mereka menyiapkan makanan untuk dibagikan.
-
Memberikan donasi mainan atau baju ke anak-anak kurang mampu.
-
Mengajak mereka mengucapkan salam atau memberi hadiah kecil ke teman-temannya.
Dari situ, anak belajar bahwa hari-hari besar dalam Islam adalah tentang berbagi, bukan cuma tentang ibadah pribadi.
Menanamkan Nilai Empati dan Kepedulian
Dari peristiwa Karbala, kita belajar tentang pengorbanan dan empati. Imam Husain rela berjuang demi membela nilai kebenaran, bahkan dalam kondisi sulit bersama keluarga dan sahabat.
Momen 10 Muharram bisa jadi saat tepat untuk bertanya pada anak:
“Menurut kamu, kenapa seseorang mau berkorban demi kebenaran? Apa yang bisa kita lakukan kalau melihat ketidakadilan?”
Pertanyaan-pertanyaan reflektif seperti ini bisa membantu anak mengembangkan karakter kritis dan empatik, yang sangat penting dalam tumbuh kembangnya.
Tradisi Positif Keluarga di 10 Muharram
Sebagian keluarga memiliki kebiasaan spesial di hari ini, seperti memasak makanan manis, berkumpul bersama, atau membaca kisah-kisah teladan. Tradisi seperti ini bukan hanya mempererat hubungan keluarga, tapi juga menciptakan memori spiritual yang akan terus dibawa anak hingga dewasa.
Coba buat tradisi baru di keluarga kamu, misalnya:
-
Setiap 10 Muharram, kita nonton film islami bersama.
-
Bikin “Story Time” tentang para nabi.
-
Menulis surat syukur bersama-sama.
-
Atau membuat “Pohon Amal”, di mana anak menempelkan daun berisi amal baik yang sudah dilakukan.
Nilai yang Bisa Ditanamkan di Hari 10 Muharram
-
Syukur – Mengajarkan anak untuk bersyukur atas nikmat yang Allah beri, seperti keselamatan dan keluarga.
-
Keteguhan Hati – Belajar dari Nabi Musa dan Imam Husain yang teguh membela kebenaran.
-
Empati dan Kepedulian – Mengasihi anak yatim dan mereka yang membutuhkan.
-
Kebersamaan dalam Ibadah – Membangun suasana hangat saat puasa, berdoa, dan berkegiatan bersama keluarga.
10 Muharram bukan hanya soal puasa atau mengenang peristiwa sejarah. Lebih dari itu, hari ini bisa jadi momen edukatif dan reflektif dalam dunia parenting. Kita bisa memperkenalkan anak pada nilai-nilai penting seperti keberanian, syukur, kepedulian, dan keadilan.
Lewat cerita, kegiatan bersama, dan diskusi kecil, anak-anak akan tumbuh dengan jiwa yang tangguh dan hati yang peka. Dan semua itu bisa dimulai dari hari yang penuh makna ini—10 Muharram.