Adab dan Akhlak yang Harus Diajarkan Sejak Usia Balita
Dalam Islam, pendidikan anak bukan hanya soal ilmu pengetahuan, tetapi juga pembentukan karakter yang kuat melalui adab dan akhlak . Usia balita merupakan masa emas (golden age) dalam perkembangan anak, di mana mereka menyerap segala hal dengan cepat, termasuk nilai-nilai yang akan membentuk kepribadian kelak mereka.
Maka tak heran jika Islam memberikan perhatian besar pada pentingnya mengajarkan adab dan akhlak sejak dini , bahkan sejak anak masih berusia balita. Artikel ini akan membahas secara mendalam bagaimana cara orang tua Muslim menanamkan nilai-nilai luhur tersebut kepada anak-anaknya.
Mengapa Adab dan Akhlak Itu Penting?
1. Adab dan Akhlak sebagai Fondasi Kehidupan
Dalam Islam, akhlak yang baik adalah buah dari iman yang kokoh. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.”
(HR.Ahmad)
Artinya, misi kerasulan Nabi Muhammad ﷺ pun berpusat pada pembentukan akhlak. Oleh karena itu, orang tua muslim tidak cukup hanya mendidik anak untuk cerdas secara akademis, namun juga wajib membimbing mereka untuk berperilaku baik.
2. Usia Balita: Waktu Emas untuk Menanam Nilai
Pada usia 0–6 tahun, otak anak berkembang pesat. Apa yang mereka lihat, dengar, dan alami akan terekam dan menjadi bagian dari kepribadian mereka. Oleh karena itu, mengajarkan adab dan akhlak pada balita menjadi kunci utama dalam membentuk anak shalih dan shalihah.
Adab dan Akhlak yang Perlu Diajarkan Sejak Balita
Berikut adalah beberapa contoh adab dan akhlak Islami yang bisa mulai diajarkan kepada anak sejak dini:
1. Mengucapkan Salam
Ajarkan anak untuk mengucap “Assalamu’alaikum” saat masuk rumah atau bertemu orang lain. Ini adalah bentuk kasih sayang dan doa keselamatan yang diajarkan Islam.
2. Adab Makan dan Minum
-
Makan dengan tangan kanan
-
Mengucapkan “basmalah” sebelum makan
-
Tidak berbicara saat mulut penuh
-
Duduk saat makan dan minum
Kebiasaan ini sangat mudah ditanamkan dan menjadi pondasi adab keseharian anak.
3. Menghormati Orang Tua
Ajarkan anak untuk mencium tangan orang tua setiap pagi dan malam. Tanamkan nilai birrul “walidain” (berbakti kepada orang tua) sebagai bagian penting dari akhlak.
4. Belajar Meminta Maaf dan Mengucapkan Terima Kasih
Ajarkan kalimat sederhana seperti “maaf”, “terima kasih”, dan “tolong” agar anak terbiasa bersyukur rendah hati dan menghargai orang lain.
5. Menjaga Kebersihan
Kebersihan adalah bagian dari iman. Biasakan anak untuk:
-
Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
-
Merapikan mainan setelah digunakan
-
Menjaga kebersihan tubuh dan pakaian
6. Adab Berdoa dan Ibadah
Meskipun balita belum wajib shalat, ajarkan mereka untuk meniru gerakan shalat, mengangkat tangan saat berdoa, dan ikut serta saat membaca Al-Qur’an. Ini akan membentuk kecintaan terhadap ibadah sejak dini.
Cara Kreatif Mengajarkan Adab dan Akhlak pada Balita
1. Melalui Teladan
Anak belajar paling efektif melalui meniru. Maka, orang tua harus menjadi contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari. Jika ingin anak sopan, orang tua harus berbicara dengan sopan terlebih dahulu.
2. Dongeng dan Kisah Islami
Cerita tentang Nabi, sahabat, dan kisah anak-anak saleh bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk mengajarkan nilai-nilai akhlak seperti jujur, sabar, atau rendah hati.
3. Permainan Edukatif
Gunakan permainan peran seperti “bermain tamu dan tuan rumah” untuk mengajarkan adab bertamu. Atau buat permainan “tebak doa” untuk menanamkan kebiasaan berdoa.
4. Pujian dan Penguatan Positif
Saat anak berhasil menerapkan adab tertentu, berikan pujian atau hadiah kecil sebagai bentuk penghargaan. Ini akan memperkuat perilaku yang lebih baik.
Tantangan dalam Mengajarkan Adab di Era Digital
Tidak bisa dipungkiri, saat ini anak-anak tumbuh di tengah gempuran media dan teknologi. Banyak konten yang tidak sesuai dengan nilai Islam dapat dengan mudah diakses oleh anak-anak. Menyempurnakan peran orang tua sangat penting dalam menyaring tontonan dan memberikan pendampingan yang aktif.
Mengajarkan adab dan akhlak berarti juga membatasi paparan negatif dan membiasakan anak dengan lingkungan yang Islami, baik di rumah maupun di luar.
Peran Orang Tua sebagai Madrasah Pertama
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Maka orang tuanyalah yang menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan anak, termasuk dalam adab dan akhlak, sangat bergantung pada peran orang tua. Maka orang tua harus:
-
Menjadi contoh yang baik
-
Mewujudkan lingkungan rumah yang mendukung
-
Menanamkan nilai agama dan moral secara konsisten
Kesimpulan
Adab dan akhlak adalah kunci utama dalam membentuk pribadi muslim yang mulia. Mengajarkannya sejak usia balita bukan hanya penting, tetapi juga sangat strategis untuk membentuk karakter anak dalam jangka panjang.
Dengan membiasakan anak hidup dalam lingkungan yang penuh kasih sayang, adab, dan akhlak, orang tua telah membuka jalan bagi anak untuk menjadi generasi Islam yang tangguh, cerdas, dan berakhlak mulia. Karena sejatinya, anak bukan hanya cermin dari didikan orang tua, tetapi juga investasi akhirat yang kelak akan kembali kepada kita.