fbpx

Aqiqah Nurul Hayat

Bukan Hanya Tradisi: Menggali Hikmah Aqiqah untuk Parenting Modern

Aqiqah kerap dipandang hanya sebagai sebuah tradisi dalam Islam—penyembelihan kambing sebagai bentuk syukur atas kelahiran anak. Namun, di balik ritual ini, tersimpan nilai-nilai mendalam yang relevan untuk praktik parenting modern. Bagi para muslim yang ingin membesarkan anak dengan akhlak mulia, memahami filosofi di balik aqiqah dapat menjadi langkah awal yang bermakna. Artikel ini akan membahas bagaimana aqiqah dan parenting saling terkait, serta menggali hikmah spiritual dan sosial yang dapat diadopsi dalam pola asuh masa kini.


Makna Aqiqah dalam Islam

Apa Itu Aqiqah?

Secara bahasa, aqiqah berarti “memotong”, merujuk pada proses penyembelihan hewan sebagai bentuk syukur atas lahirnya anak. Secara syariat, aqiqah dianjurkan dilakukan pada hari ketujuh setelah kelahiran, dengan dua ekor kambing untuk anak laki-laki dan satu ekor untuk anak perempuan.

Aqiqah Bukan Sekadar Ritual

Bagi sebagian keluarga, aqiqah dilakukan sekadar untuk menjalankan tradisi. Padahal, di dalamnya terdapat ajaran tauhid, syukur, kepedulian sosial, dan pendidikan nilai sejak dini. Inilah yang menjadikannya begitu relevan dalam konteks parenting islami.


Hikmah Aqiqah yang Relevan dengan Parenting Modern

1. Menanamkan Nilai Syukur Sejak Dini

Aqiqah mengajarkan pentingnya bersyukur kepada Allah atas anugerah anak. Sikap syukur ini bisa menjadi fondasi pola asuh yang penuh cinta, bukan tekanan. Orang tua yang bersyukur cenderung membesarkan anak dengan suasana yang positif dan mendidik.

“Barang siapa yang tidak bersyukur kepada manusia, maka ia tidak bersyukur kepada Allah.” (HR. Tirmidzi)

2. Membangun Akhlak Mulia Melalui Keteladanan

Dengan menyelenggarakan aqiqah, orang tua menunjukkan contoh nyata dalam menunaikan syariat dan berbagi kepada sesama. Ini adalah bentuk pendidikan akhlak mulia yang bisa ditanamkan sejak kecil, bahkan sebelum anak bisa memahami kata-kata.

3. Membentuk Identitas Muslim Sejak Awal Kehidupan

Aqiqah mengingatkan bahwa seorang anak lahir bukan sekadar menjadi warga dunia, tetapi juga sebagai bagian dari komunitas muslim. Ini menjadi landasan kuat dalam membentuk identitas keislaman yang melekat hingga dewasa kelak.

4. Menumbuhkan Jiwa Sosial Melalui Berbagi

Salah satu bagian dari aqiqah adalah membagikan daging kepada kerabat dan fakir miskin. Ini melatih keluarga untuk selalu berpikir tentang sesama. Dalam parenting modern, nilai empati dan peduli sosial sangat penting untuk ditanamkan.

5. Menguatkan Ikatan Keluarga dan Komunitas

Aqiqah adalah momen berbagi kebahagiaan bersama keluarga besar dan tetangga. Ini mempererat hubungan sosial dan menunjukkan bahwa membesarkan anak tidak hanya tanggung jawab orang tua, tetapi juga bagian dari keterlibatan masyarakat sekitar.


Aqiqah dalam Perspektif Parenting Islami

Peran Orang Tua dalam Pendidikan Akhlak Sejak Lahir

Islam mendorong orang tua untuk tidak hanya memenuhi kebutuhan fisik anak, tapi juga kebutuhan spiritual dan emosional. Aqiqah menjadi titik awal dari pendidikan yang menyeluruh, mencakup aspek batin dan sosial.

Dalam parenting, konsistensi antara nilai yang diajarkan dan contoh yang diberikan sangat penting.

Mengintegrasikan Nilai Aqiqah dalam Kehidupan Sehari-hari

Setelah aqiqah selesai, tugas orang tua tidak berhenti. Nilai-nilai dari aqiqah perlu terus diinternalisasi:

  • Bersyukur dalam setiap keadaan

  • Berbagi dalam segala situasi

  • Memelihara identitas sebagai seorang muslim

  • Mengedepankan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari


Mitos dan Kesalahpahaman Seputar Aqiqah

Beberapa kesalahpahaman umum yang sering muncul antara lain:

  • Aqiqah harus mahal: Padahal yang utama adalah niat dan pelaksanaannya sesuai syariat.

  • Aqiqah hanya untuk anak pertama: Aqiqah disunnahkan untuk setiap anak, bukan hanya anak pertama.

  • Jika tidak bisa hari ke-7, tidak sah: Sebenarnya, jika ada kendala, aqiqah bisa dilakukan di hari ke-14, ke-21, atau kapan pun ketika mampu.

Menjawab mitos ini penting agar aqiqah tidak menjadi beban, tetapi tetap bisa dijalankan sebagai bentuk syukur dan pendidikan dini.

Aqiqah bukan hanya tentang menyembelih kambing atau menggelar acara syukuran. Di baliknya, terdapat nilai-nilai mendalam yang bisa menjadi dasar parenting islami: membentuk akhlak mulia, menanamkan syukur, memperkuat identitas sebagai muslim, serta melatih empati dan kepedulian sosial.

Dalam dunia modern yang serba cepat dan individualistis, mengintegrasikan hikmah aqiqah dalam pola asuh adalah langkah yang relevan dan penting. Ayo, mulai kembali melihat aqiqah sebagai bagian dari pendidikan keluarga, bukan sekadar ritual budaya.

Ingin aqiqah anak Anda penuh makna dan syar’i? Konsultasikan perencanaan aqiqah terbaik bersama penyedia terpercaya dan bawa semangat parenting islami sejak hari pertama anak lahir.

Jasa aqiqah No #1 Terbesar di Indonesia yang memiliki 52 Cabang tersebar di pelosok Nusantara. Sudah menjadi Langganan Para Artis.

KANTOR PUSAT

FOLLOW US

Follow dan subscribe akun sosial media kami, dan dapatkan Give Away setiap minggunya

Copyright © 2024 Aqiqah Nurul Hayat