Pendahuluan: Anak yang Beradab, Warisan Tak Ternilai
“Al-adabu fauqal ‘ilmi” — adab lebih tinggi daripada ilmu. Ungkapan ini sering kita dengar, dan memang benar adanya. Di tengah derasnya arus informasi dan kemajuan teknologi, pendidikan adab anak dalam keluarga Muslim menjadi tantangan tersendiri. Banyak orang tua fokus pada prestasi akademik, namun lalai menanamkan akhlak mulia. Padahal, anak yang beradab adalah investasi dunia akhirat. Maka, pertanyaannya: bagaimana kita sebagai orang tua bisa menjadikan adab anak sebagai prioritas utama dalam parenting Islami?
Mengapa Adab Anak Itu Penting dalam Islam?
Dalam Islam, adab bukan hanya sekadar sopan santun. Adab mencakup sikap, niat, dan cara berinteraksi baik kepada Allah, sesama manusia, maupun lingkungan.
Adab sebagai Landasan Kepribadian
Sejak kecil, anak perlu dibiasakan memahami batasan, menghargai orang lain, dan bersikap lembut. Nabi Muhammad ﷺ dikenal bukan hanya karena ilmunya, tapi karena akhlak mulia beliau yang memikat hati.
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Al-Bukhari)
Dengan kata lain, mendidik adab anak adalah bagian dari mengikuti sunnah Rasul.
Adab Menumbuhkan Keseimbangan Dunia-Akhirat
Anak yang pintar belum tentu memiliki akhlak. Namun, anak yang memiliki adab biasanya juga akan mencari ilmu dengan niat yang benar. Inilah keseimbangan yang menjadi ciri khas dalam keluarga Muslim yang sukses: mencetak generasi Qur’ani, berilmu, dan berakhlak.
Peran Orang Tua: Cermin dan Teladan Adab Anak
1. Anak Meniru, Bukan Hanya Mendengar
Anak-anak lebih banyak meniru ketimbang mendengar. Maka, jika kita ingin menanamkan akhlak mulia, dimulai dari memperbaiki diri sebagai orang tua. Jadilah figur yang penuh kasih, sabar, dan konsisten. Ucapan yang lembut, doa yang sering dilantunkan, serta kebiasaan shalat tepat waktu akan lebih berpengaruh daripada seribu kata nasihat.
2. Rutinitas Keluarga yang Menumbuhkan Adab
Biasakan rutinitas yang membentuk karakter:
-
Mengucap salam saat masuk rumah
-
Mengucapkan terima kasih dan maaf
-
Makan bersama dengan adab makan Islami
-
Membiasakan anak memberi sedekah meski sedikit
Ini hal kecil, tapi berulang setiap hari — dan itu yang membentuk pribadi Muslim sejati.
Metode Menanamkan Adab Anak Sejak Dini
1. Mulai dari Rumah: Sekolah Pertama dan Utama
Rumah adalah tempat belajar pertama. Jadikan rumah sebagai “madrasah adab” — tempat anak merasa aman, didengar, dan diarahkan.
-
Ajarkan anak untuk mendengarkan saat orang lain berbicara
-
Biasakan anak membersihkan mainan sendiri
-
Latih anak berkata jujur dan tanggung jawab atas perbuatannya
2. Gunakan Cerita dan Teladan
Anak suka cerita. Manfaatkan kisah Nabi dan sahabat sebagai contoh adab mulia:
-
Kisah Nabi Yusuf dan kesabarannya
-
Kisah Luqman Al-Hakim memberi nasihat kepada anaknya
-
Kisah Uwais Al-Qarni yang begitu berbakti kepada ibunya
Cerita ini membekas dan lebih mudah dipahami oleh anak-anak.
3. Hindari Kekerasan, Gunakan Ketegasan Penuh Cinta
Parenting dalam Islam tidak mengajarkan kekerasan. Tegas bukan berarti galak, dan sayang bukan berarti membiarkan. Misalnya:
-
Beri konsekuensi logis saat anak tidak jujur
-
Berikan pujian saat anak menunjukkan empati atau menolong orang lain
-
Hindari membentak — karena bentakan hanya menakut-nakuti, bukan mendidik
Membangun Lingkungan yang Mendukung Akhlak Mulia
1. Selektif dalam Pilihan Media dan Teman
Lingkungan anak hari ini bukan hanya fisik, tapi juga digital. Awasi konten yang mereka akses. Dampingi saat mereka menonton atau bermain gadget. Ajarkan nilai Islami saat menonton film atau membaca buku.
Selain itu, dorong anak untuk bergaul dengan teman-teman yang baik adabnya. Sebagaimana hadis:
“Seseorang itu tergantung agama temannya.” (HR. Abu Dawud)
2. Libatkan Anak dalam Kegiatan Sosial
Ajak anak terlibat dalam kegiatan sosial seperti:
-
Berbagi makanan kepada tetangga
-
Mengunjungi panti asuhan
-
Membersihkan masjid
Dengan kegiatan nyata ini, anak belajar bahwa akhlak mulia bukan teori, tapi harus dipraktikkan.
Adab Adalah Warisan Terbaik
Mengajarkan adab anak bukan proses instan, tapi investasi jangka panjang. Di era modern, banyak orang berlomba memberikan gadget terbaru atau sekolah ternama. Namun, warisan terbaik tetaplah akhlak mulia yang ditanamkan sejak dini.
“Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS. Al-Qalam: 4)
Kita sebagai orang tua harus sadar, bahwa adab anak mencerminkan siapa kita di rumah. Maka mari mulai dari diri sendiri, dari rumah kita, dan dari saat ini juga.
Jika Anda ingin menanamkan adab anak dalam keluarga Muslim, mulailah dengan langkah kecil: jadilah teladan, luangkan waktu, dan gunakan setiap momen sebagai peluang mendidik. Share artikel ini kepada sesama orang tua agar lebih banyak anak-anak Muslim tumbuh menjadi generasi berakhlak mulia dan berjiwa Qur’ani.